HUBUNGAN AGITASI DENGAN NYERI PADA PASIEN YANG TERINTUBASI DI (INTENSIVE CARE UNIT) ICU
Date
2025-07-19Author
Herwiyanto, Refantyo Micken Chandra
Pratiwi, Chaterina Janes
Hariyono, Rudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasien kritis di ICU yang di dilakukan Tindakan pemasangan Endo Tracheal
Tube dapat menimbulkan nyeri bagi pasien, sehingga mengakibatkan terjadinya agitasi,
Pasien yang agitasi akan beresiko dalam beberapa kasus kematian. Fenomena yang
dirasakan oleh pasien yang terintubasi di ruang ICU ialah nyeri serta agitasi sebab efek
dari alat bantu pernafasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
antara agitasi dengan nyeri pada pasien terintubasi di ICU. Jenis penelitian ini
menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. populasi
pada penelitian ini adalah 40 responden dan pengambilan sampel menggunakan
acidental sampling dengan metode non -probability sampling sehingga didapatkan
sampel sebanyak 30 responden. Parameter kajian ini adalah agitasi dan nyeri. Hasil dari
penelitian ini adalah sebagian besar responden memiliki Tingkat agitasi gelisah
17(56,7%) responden, Sebagian besar responden memiliki Tingkat nyeri ringan
sebanyak 21(70,0%) responden, Sebagian besar responden memiliki agitasi gelisah dan
sebagian besar
dengan kategori nyeri ringan sebanyak 14(46,7%) responden.
Berdasarkan hasil analisa data Spearmen Rho yang menunjukkan bahwa nilai
signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 (p<0,05), Angka r yang diperoleh pada
uji hipotesis ini sebesar 0,555. Hasil data menunjukkan bahwa H₀ ditolak, yang berarti
terdapat hubungan positif dan kuat antara agitasi dan nyeri pada pasien terintubasi di
ICU. Semakin tinggi tingkat agitasi, semakin tinggi tingkat nyeri. Kondisi agitasi yang
membuat pasien gelisah di ruang ICU dapat memicu munculnya nyeri.