• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN KONSUMSI SUGAR SWEETENED BEVERAGES (SSB) DENGAN RISIKO PREDIABETES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.101Mb)
    ABSTRAK (319.7Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (1.224Mb)
    BAB I (331.9Kb)
    BAB II (598.6Kb)
    BAB III (414.6Kb)
    BAB IV (496.7Kb)
    BAB V (316.3Kb)
    LAMPIRAN (2.601Mb)
    UJI SIMILARITAS (1.035Mb)
    Date
    2025-06-03
    Author
    Hidayati, Anna Lailatul
    Pratiwi, Rizky Meuthia
    Hidayati, Rina Nur
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Prediabetes merupakan kondisi kadar glukosa darah yang melebihi batas normal tetapi belum mencapai kategori diabetes. Konsumsi minuman berpemanis (Sugar Sweetened Beverages/SSB) menjadi salah satu faktor risiko yang signifikan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSB dengan risiko prediabetes pada mahasiswa keperawatan di Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya seluruh mahasiswa S1 keperawatan Tingkat I di Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto sebanyak 163 mahasiswa, yang sekaligus dijadikan sampel melalui teknik total sampling. Data konsumsi SSB dikumpulkan melalui food recall 7 hari dan dihitung kalorinya menggunakan aplikasi FatSecret. Risiko prediabetes diukur melalui pemeriksaan gula darah puasa dan prediabetes risk test. Analisa data menggunakan crosstab menggunakan SPSS. Hasil analisis crosstab menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi SSB dan risiko prediabetes secara proporsional: semakin rendah konsumsi SSB, semakin rendah proporsi risiko prediabetes. Hampir seluruh mahasiswa (79,8%) memiliki konsumsi SSB rendah dan mayoritas dari mereka memiliki risiko rendah prediabetes. Sementara itu, pada kelompok konsumsi SSB tinggi (20,2%), hampir setengahnya (42,4%) memiliki risiko prediabetes tinggi. Rendahnya konsumsi SSB di kalangan mahasiswa dapat dipengaruhi oleh dorongan lingkungan pergaulan dan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat. Selain itu, kemudahan akses informasi gizi juga mendorong mereka untuk mengurangi konsumsi SSB. Namun, masih terdapat 33 mahasiswa dengan konsumsi SSB tinggi yang perlu perhatian. Promosi kesehatan atau seminar gizi bagi mahasiswa tingkat awal penting untuk mempertahankan pola konsumsi SSB yang rendah dan menurunkan peningkatan risiko prediabetes pada mahasiswa keperawatan tingkat.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3388
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV