HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA TB PARU DI RSI SAKINAH KABUPATEN MOJOKERTO
Date
2025-07-21Author
Maulitiya, Maulitiya
Achwandi, Moch
Meuthia, Rizky
Metadata
Show full item recordAbstract
Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian nomor dua tertinggi
dari golongan penyakit infeksi di dunia setelah HIV dan AIDS. Penyakit ini harus
diobati dengan cara meminum OAT selama 6 bulan berturut-turut yang harus
dibarengi dengan kepatuhan. Kepatuhan terhadap pengobatan TBC adalah faktor
kunci dalam keberhasilan terapi padi pada kenyataanya banyak pasien TB yang
belum patuh terhadap pengobatanTB. Stres juga berperan penting dalam
kepatuhan pengobatan karena dapat mempengaruhi motivasi dan kemampuan
pasien untuk mengikuti regimen pengobatan mereka. Tujuan penelitian kali ini
adalah untuk mengetahui hubungan stress dengan tingkat kepatuhan pengobatan
TB Paru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional populasi pda penelitian ini sebanyak 84 pasien TB
Paru di RSI Sakinah, Sampel penelitian ini terdiri dari 69 pasien TB Paru yang di
pilih mengunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang mengukur tingkat stress dan tingkat
kepatuhan pengobatan TB Paru. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman
Rho dengan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar
pasien TB memiliki tingkat stress normal sebanyak 24 responden (34,8%).dan
memiliki tingkat kepatuhan pengobatan sedang sebanyak 40 responden (58,0%).
didapatkan nilai p-value sebesar 0,023, Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan tingkat stress dengan kepatuhan pengobatan pasien TB Paru. Nilai
koefisien korelasi sebesar 0.273 dan menunjukan hasil yang negative dengan
demikian dapat disimpulkan bawa semakin tinggi stress pasien maka semakin
rendah tingkat kepatuhan pengobatan TB begitu pula sebaliknya.