ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” PADA MASA NIFAS SAMPAI KB DI DESA PULOREJO, KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO
Abstract
Proses nifas, neonatus dan KB pada dasarnya merupakan suatu proses yang alamiah namun dalam prosesnya dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat yang dapat membahayakan ibu dan bayi. Oleh karena itu penulis bertujuan menerapkan metode asuhan kebidanan yang berkesinambungan Continuity Of Care di Desa Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Metode ini dilakukan melalui kunjungan rumah serta Via WA dengan pendampingan dosen pembimbing.
Asuhan Kebidanan Continuity Of Care dilakukan menggunakan manajemen kebidanan dan metode pendokumentasian SOAP. Asuhan kebidanan pada Ny.A P2A0 dilakukan pada tanggal 20 Februari 2021 di Desa Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Penulis melakukan kunjungan nifas sebanyak 4 kali, neonatus sebanyak 3 kali dan KB sebanyak 2 kali.
Kunjungan nifas sebanyak 4 kali yaitu kunjungan dilakukan di rumah partisipan dan hasilnya fisiologis, asuhan kebidanan pada masa nifas berlangsung normal, untuk puting susu lecet, ibu diberikan konseling tentang cara menyusui yang benar dan mengoleskan ASI di puting sebelum mulai menyusui. Pada kunjungan ketiga puting susu ibu telah teratasi dan sudah tidak lecet lagi.. Pada kunjungan neonatus sebanyak 3 kali yaitu kunjungan dilakukan di rumah partisipan yang pelaksanaannya bersamaan dengan kunjungan nifas dan hasilnya fisiologis, selama memberikan asuhan kebidanan pada neonatus berjalan nomal tidak ditemukan masalah. Pada kunjungan KB dilakukan 2 kali yaitu 6 minggu dan 10 minggu setelah persalinan dan ibu sudah melakukan pemasangan KB Implan, asuhan kebidanan KB tidak terdapat masalah dan berlangsung normal.
Asuhan telah diberikan dapat dimengerti dan diterapkan. Ibu kooperatif dalam pemeriksaan dan dapat menerima edukasi dengan baik, sehingga penulis dapat memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi. Dalam hal ini diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan Continuity Of Care dapat meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan serta dapat mengurangi potensi penyulit dan komplikasi yang mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi.