HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN SELF CARE ACTIVITY PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UOBF PUSKESMAS BEJI KABUPATEN PASURUAN
Date
2025-05-26Author
Agustina Pratama, Restianti
Faisal, Ibnu
Umi Azizah, Kusumaningrum
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikelola agar gejalanya tetap terkontrol guna mencegah timbulnya komplikasi. Untuk menghindari komplikasi salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menjalani self care activity. Self-care yang dilakukan dengan baik memiliki peran penting dalam pengelolaan diabetes, namun masih banyak penderita yang belum melaksanakannya secara maksimal. Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi ini adalah self-efficacy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dan self-care activity pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengikuti Program Prolanis di UOBF Puskesmas Beji, Pasuruan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan analitik korelasional dengan metode cross-sectional. Sebanyak 50 responden dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Diabetes Self Efficacy Scale (DSES) dan Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman rank yang menghasilkan nilai p = 0,000 (α <0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,770. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan positif antara self-efficacy dengan self-care activity. Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh dari 20 responden dengan tingkat selfefficacy yang baik (100%) juga menunjukkan aktivitas self-care yang baik. Sementara itu, semua dari 30 responden yang memiliki self-efficacy rendah (100%) juga menunjukkan tingkat self-care activity yang rendah. Peningkatan self-efficacy memiliki peran penting dalam mendukung kemampuan penderita diabetes untuk mengelola penyakitnya secara mandiri melalui perawatan diri.