HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI UPTD PUSKESMAS MOJOSARI MOJOKERTO
Date
2025-04-24Author
Damayanti, Silvia
Rahmawati, Ima
Wahyuni, Lutfi
Metadata
Show full item recordAbstract
Indeks Massa Tubuh adalah indikator antropometri dimanfaatkan guna menilai status gizi individu. Nilai IMT melebihi batas normal, seperti overweight dan obesitas berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit degeneratif, termasuk hipertensi. Hipertensi yakni kondisi medis yang umum dialami lansia dengan angka kejadian cenderung meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, sebagai dampak dari perubahan fisiologis pada sistem kardiovaskular. Peningkatan IMT dapat memicu gangguan hemodinamik melalui peningkatan volume darah dan resistensi pembuluh darah perifer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan derajat hipertensi pada lansia di UPTD Puskesmas Mojosari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain analitik korelasi dan metode cross sectional. Sampel terdiri dari 60 lansia hipertensi dengan teknik total sampling di UPTD Puskesmas Mojosari. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi serta pengukuran terhadap berat badan, tinggi badan, tekanan darah sesuai prosedur standar. Data di analisis menggunakan uji statistik Spearmen rho. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 dengan α = <0,05 dan memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,645 yang artinya adanya hubungan indeks massa tubuh dengan derajat hipertensi pada lansia di UPTD Puskesmas Mojosari, yang mengindikasikan hubungan searah dengan nilai positif serta tingkat korelasi yang kuat. Dengan demikian, bisa disimpulkan kenaikan nilai indeks massa tubuh di ikuti kenaikan tekanan darah, yang artinya indeks massa tubuh kategori obesitas maka derajat hipertensi semakin tinggi. Oleh karena itu lansia dianjurkan menerapkan pola makan bergizi seimbang serta rutin aktivitas fisik guna menjaga berat badan ideal dan mengontrol tekanan darah.