HUBUNGAN ANTARA STIGMA MASYARAKAT DENGAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS BLOOTO KELURAHAN PRAJURIT KULON RT2 RW2
Date
2025-05-26Author
RAHAYU, INDAH PUJI
AKBAR, AMAR
ZAINURI, IMAM
KHOTIDJAH, SITI
Metadata
Show full item recordAbstract
Skizofrenia kerap menimbulkan stigma negatif dalam masyarakat dan dihindari dari kehidupan sosial. Stigma yang ada dimasyarakat dapat mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat dan menghambat proses pengobatan serta pemulihan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stigma masyarakat dengan penerimaan masyarakat terhadap pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Blooto, Kelurahan Prajurit Kulon RT 2 RW 2 Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Dari populasi sebanyak 120 KK, dan terpilih 92 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner Perception of Discrimination-Devaluation (PDD) dan Community Attitudes Toward the Mentally III (CAMI). Analisa data menggunakan Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki stigma rendah (66,3%) dan penerimaan positif (64,1%) terhadap pasien skizofrenia. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi P < 0,05. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar (-) 0,761. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif antara stigma dan penerimaan masyarakat, artinya semakin rendah tingkat stigma, maka semakin tinggi tingkat penerimaan masyarakat. Penerimaan masyarakat pada pasien Skizofrenia dapat mempengaruhi proses pengobatan dan penyembuhan pasien. Stigma masyarakat akan membatasi interaksi pasien Skizofrenia dengan masyarakat. Sehingga diperlukan edukasi dan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya menurunkan stigma dan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pasien Skizofrenia.