ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN NYERI AKUT PADA PASIEN PRE OPERASI CF. TIBIA MELALUI PEMBERIAN KOMPRES DINGIN 10OC DI RUANG CEMPAH 1 RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA
Date
2025-07-23Author
QURNIA INDAH SARI, NURUL
MERBAWANI, RARAS
WINDARTIK, EMYK
Metadata
Show full item recordAbstract
Asuhan keperawatan pada pasien fraktur tibia merupakan fokus penting dalam praktik keperawatan, terutama dalam manajemen nyeri sebagai keluhan utama akibat trauma. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur tibia yang mengalami nyeri akut dengan intervensi pemberian kompres dingin 10OC selama 3 hari di ruang Cempah 1 RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Desain penelitian adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Partisipan yang diberikan asuhan keperawatan adalah seorang pasien dengan diagnosis medis Pre Operasi Close Fraktur Tibia dengan Teknik pengumpulan dara meliputi pengkajian (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa mengalami nyeri akut dengan skala nyeri 8 (nyeri berat terkontrol). Diagnosis keperawatan yaitu nyeri akut (SDKI D.0077) dengan tindakan intervensi keperawatan yaitu manajemen nyeri (I.08238) serta pemberian kompres dingin (I.08234) selama 3 hari. Implementasi tindakan mencakup observasi nyeri komprehensif, identifikasi skala nyeri dan respon non-verbal, identifikasi faktor yang memengaruhi nyeri, pemberian teknik non-farmakologis, edukasi dan pelaksanaan kompres dingin dengan suhu 10°C, serta pemantauan kondisi kulit. Evaluasi setelah pemberian intervensi kompres dingin selama tiga hari, evaluasi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri pasien dari 8 menjadi 4. Pemberian kompres dingin terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien dengan fraktur tibia. Penurunan skala nyeri yang signifikan menunjukkan bahwa intervensi nonfarmakologis ini dapat menjadi bagian penting dalam manajemen nyeri pada kasus trauma muskuloskeletal. Asuhan keperawatan yang komprehensif, termasuk pengkajian nyeri yang teliti dan implementasi intervensi yang tepat, berkontribusi pada perbaikan kondisi pasien.