dc.description.abstract | Penyakit kulit yang masih menjadi masalah kesehatan umum di lingkungan padat salah satunya di pondok pesantren. Tungau Sarcoptes scabiei yang mudah menyebar melalui kontak langsung, terutama di lingkungan dengan kebersihan yang rendah. Lingkungan pesantren, khususnya asrama santri putra, sering kali memiliki tantangan dalam hal sanitasi, seperti fasilitas mandi yang terbatas, ventilasi kurang memadai, dan kebiasaan hidup bersama yang berisiko mempercepat penularan penyakit kulit menular seperti scabies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian Scabies pada Santri Putra Asrama A di Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung Kabupaten Pasuruan. Populasi dalam penelitian ini seluruh asrama A Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunaan dalam penelitian ini yaitu Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 responden yang berada di asrama A. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi SIT (sanitasi item tabel) untuk mengukur sanitasi lingkungan pondok pesantren dan untuk mengetahui diagnosa Scabies melalui data rekam medis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya (60.0%) sanitasi lingkungannya tidak memenuhi syarat, dan lebih dari setengahnya (51.6%) mengalam scabies. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian Scabies pada Santri Putra Asrama Asrama di Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung Kabupaten Pasuruan. semakin tidak memenuhi syarat sanitasi lingkungannya maka semakin memiliki resiko kejadian scabies, dan semakin memenuhi syarat sanitasi lingkungannya maka semakin rendah kejadian scabies. Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan sanitasi di pesantren sebagai langkah pencegahan terhadap kejadian scabies. | en_US |