dc.description.abstract | Lansia dapat diartikan sebagai tahap akhir siklus hidup manusia yang ditandai dengan penurunan fungsi tubuh akibat berkurangnya cadangan fisiologis, sehingga meningkatkan kerentanan terhadapat penyakit kronis. Spiritualitas memiliki peran peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, terutama dalam menghadapi tantangan fisik, hubungan sosial, psikologis, dan lingkungan akibat penuaan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup lansia di UPT Pesanggrahan PMKS Majapahit Mojokerto. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Didapatkan jumlah populasi sebanyak 48 responden dan jumlah sampel sebanyak 42 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah Daily spiritual experience scale (DSES) dan World health organization quality of life-bref (WHOQOL-BREF). Hasil yang didapatkan sebagian besar responden mengalami tingkat spiritualitas tinggi sebanyak 32 responden (76.2%) mengalami kualitas hidup tinggi 30 responden (71.4%). Analisa data yang digunakan adalah spearmean rho yang di dapatkan nilai signifikan sebesar p-value = 0,000 < α 0,05 dengan nilai correlation coefficient sebesar r = 0,760 maka dapat disimpulkan ada hubungan tingkat spiritualitas tinggi menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup lansia. Hasil ini menjelaskan bahwa peningkatan spiritualitas dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, khususnya dalam aspek fisik psikologis, sosial, dan lingkungan. Penelitian membuka peluang untuk studi lebih lanjut mengenai mekanisme pengaruh spiritualitas terhadap kualitas hidup serta pengembangan model intervensi yang lebih holistik bagi lansia. | en_US |