HUBUNGAN BULLYING DENGAN SELF EFFICACY ANAK DI SMP NEGERI 1 GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Kasus bullying kini marak terjadi, tidak hanya di masyarakat namun kasus ini terjadi didunia
pendidikan yang membuat berbagai pihak semakin prihatin termasuk komisi perlindungan anak.
Korban bullying akan mengalami ketakutan yang kuat, kecemasan akut, atau tingkat stres yang
tinggi, akan memiliki self efficacy yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan bullying dengan self efficacy pada anak di SMP Negeri 1 Gedeg Mojokerto. Desain
penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gedeg Kabupaten Mojokerto pada
bulan Maret 2021 yaitu 256 orang. Teknik sampling penelitian ini adalah purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 orang. Instrumen penelitian menggunakan google form
Olweus Victim Questionnaire dan self efficacy. Analisa data menggunakan Uji Spearman Rho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengalami bullying tingkat
rendah yaitu 61 responden (95,3%), bahwa hampir seluruh responden responden mempunyai self
efficacy sedang yaitu 57 responden (89,1%). Hasil uji Spearman Rho menunjukkan nilai
pvalue=0,000 sehingga ada hubungan antara bullying dengan self efficacy siswa di SMP Negeri 1
Gedeg Mojokerto. Remaja yang mengalami bullying rendah mempunyai self efficacy tinggi karena
siswa dapat mengatasi bullying yang dialaminya. Bullying tingkat rendah seringkali hanya sebagai
bahan candaan antar temans sebaya sehingga tidak membutuhkan peran orang lain untuk
menyelesaikannya terutama bullying verbal atau cyber bullying