dc.description.abstract | Pneumonia merupakan salah satu infeksi yang menyerang sistem pernapasan dan masih menjadi penyebab utama angka kematian, khususnya pada anak-anak dan lansia. Salah satu tantangan dalam asuhan keperawatan pasien pneumonia adalah ketidakmampuan membersihkan saluran napas secara efektif akibat akumulasi sekret di saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien pneumonia yang mengalami hambatan dalam bersihan jalan napas. Penelitian menggunakan desain studi kasus yang melibatkan dua pasien pneumonia yang menjalani perawatan di ruang isolasi Sunan Muria RSI Sakinah Mojokerto. Data diperoleh melalui wawancara, observasi langsung, pemeriksaan fisik, telaah dokumen medis, serta informasi pendukung lainnya. Proses asuhan keperawatan dilakukan melalui lima tahapan, yaitu pengkajian, penetapan diagnosis, perencanaan atau intervensi, pelaksanaan, dan evaluasi. Kedua pasien menunjukkan gejala utama berupa kesulitan bernapas dan batuk berdahak. Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan pula suara napas tambahan berupa ronkhi. Intervensi keperawatan yang mencakup manajemen jalan napas serta pelatihan teknik batuk efektif terbukti mampu membantu meningkatkan bersihan jalan napas tidak efektif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah tiga hari intervensi, terdapat penurunan gejala dan perbaikan dalam kondisi pernapasan. Pemberian asuhan keperawatan yang fokus pada teknik batuk yang benar dan manajemen saluran napas memiliki peranan krusial dalam mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas pada pasien dengan pneumonia. Keterlibatan aktif perawat dalam deteksi awal dan pelaksanaan intervensi sangat penting untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius. | en_US |