• Login
    View Item 
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI DEMAM TIFOID DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMI DI RSUD Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (716.3Kb)
    ABSTRAK (156.4Kb)
    KETESEDIAAN PUBLIKASI (493.7Kb)
    BAB 1 (223.8Kb)
    BAB 2 (380.0Kb)
    BAB 3 (257.8Kb)
    BAB 4 (468.7Kb)
    BAB 5 (192.2Kb)
    LAMPIRAN (2.191Mb)
    HASIL SIMILARITAS (229.9Kb)
    Date
    2025-08-27
    Author
    Hanum pratiwi hanggoro putri, Masita
    Achwandi, Moch
    Sudarsih, Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhi, dengan salah satu manifestasi klinis yang sering muncul yaitu hipertermi. Hipertemi adalah kondisi ketika suhu tubuh melebihi batas normal apabila pengukuran melalui aksila melebihi 37,2oC. Tujuan penelitian adalah mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami hipertemi pada kasus demam tifoid di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan dua pasien yang terdiagnosa demam tifoid dengan masalah keperawatan hipertermi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik serta dokumentasi medis. Hasil pengkajian menunjukkan keluhan utama badan panas disertai mual, nyeri kepala/perut, lidah kotor, kulit teraba panas, takikardi, dan uji serologi IgM Salmonella positif. Diagnosis yang ditegakkan adalah hipertermi berhubungan dengan proses penyakit. Perencanaan meliputi pemantauan tanda vital, pemberian kompres hangat di aksila, anjuran istirahat, peningkatan asupan cairan, dan kolaborasi pemberian antipiretik serta antibiotik. Implementasi dilakukan selama 3 hari dengan hasil evaluasi berupa penurunan suhu tubuh hingga normal (36,7°C dan 36,8°C), hilangnya keluhan panas, perbaikan tanda vital, dan kondisi umum membaik. Kompres hangat dapat menjadi alternatif non farmakologi yang efektif menurunkan hipertermi pada pasien demam tifoid.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3635
    Collections
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV