• Login
    View Item 
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANJUT USIA YANG MENGALAMI GOUT ARTHRITIS DENGAN MASALAH NYERI KRONIS DI DUSUN JOGODAYOH DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.508Mb)
    ABSTRAK (189.9Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (617.9Kb)
    BAB 1 (176.2Kb)
    BAB II (770.7Kb)
    BAB III (72.20Kb)
    BAB IV (728.3Kb)
    BAB V (53.37Kb)
    LAMPIRAN (1.911Mb)
    UJI SIMILARITAS (427.1Kb)
    Date
    2025-07-27
    Author
    septiya awallyra, marina
    Triwibowo, Heri
    Akbar, Amar
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Gout Arthritis merupakan jenis peradangan sendi yang dapat terjadi secara berulang akibat penumpukan kristal asam urat di area sendi. Salah satu masalah utama yang sering muncul pada kondisi ini adalah nyeri kronis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan kepada lansia yang mengalami Gout Arthritis dengan keluhan nyeri kronis. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif berbentuk studi kasus, dengan pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, yang dilakukan pada dua orang klien dengan keluhan nyeri kronis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Dari hasil pengkajian, klien pertama berusia 68 tahun mengeluhkan nyeri di lutut kiri dengan skala nyeri 8 dan kadar asam urat 8,9 mg/dL. Sementara itu, klien kedua berusia 69 tahun mengalami nyeri di kedua lutut dengan skala nyeri 8 serta kadar asam urat 9,1 mg/dL. Rencana tindakan keperawatan yang telah disusun kemudian dilaksanakan dalam tiga kali kunjungan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri. Pada klien pertama, nyeri menurun menjadi skala 2. Sedangkan pada klien kedua, penurunan nyeri sedikit terhambat menjadi skala 3. Perbedaan ini disebabkan oleh kurangnya kepatuhan minum obat awal, yang mengganggu penurunan nyeri. Oleh karena itu, klien disarankan untuk melakukan kompres hangat secara mandiri saat nyeri muncul.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3641
    Collections
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV