ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN MASALAH KETIDAKPATUHAN DI UPT PUSKESMAS KUPANG KABUPATEN MOJOKERTO
Date
2025-08-28Author
Fauziah, Fitri Aufa
Ibnu, Faisal
Andriyanto, Arief
Metadata
Show full item recordAbstract
Lansia mengalami penurunan fungsi tubuh yang memengaruhi kemampuan
hidup sehat. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan hipertensi, seperti tidak minum
obat teratur, jarang kontrol, dan konsumsi garam tinggi, meningkatkan risiko
komplikasi seperti stroke dan gagal ginjal. WHO (2023) mencatat prevalensi
hipertensi lebih tinggi pada lansia perempuan, khususnya di Jawa Timur (51,2%).
Studi di UPT Puskesmas Kupang menemukan 10 dari 50 lansia hipertensi tidak
patuh karena bosan, lupa, dan kurang pemahaman. Faktor penyebabnya meliputi
pendidikan rendah, ekonomi terbatas, gangguan ingatan, dan minimnya dukungan
keluarga. Perawat berperan penting melalui edukasi dan pendekatan holistik untuk
meningkatkan kepatuhan lansia. Metode pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini yakni pendekatan studi kasus, karena memungkinkan peneliti untuk
memahami secara mendalam konteks kehidupan nyata serta berbagai faktor
kompleks yang memengaruhi ketidakpatuhan lansia dalam mengelola hipertensi.
Klien ke-2 mengalami perubahan perilaku yang lebih cepat dan stabil dibandingkan
klien ke-1, berkat dukungan keluarga yang konsisten dan respons positif sejak awal
edukasi. Sementara itu, klien ke-1 mengalami kemajuan yang lebih lambat, dengan
keterlibatan keluarga yang baru muncul kemudian. Keduanya menunjukkan
penurunan tekanan darah dan peningkatan kepatuhan, namun kemajuan klien ke-2
lebih signifikan, terutama dalam hal inisiatif dan keterlibatan aktif dalam
perawatan. Edukasi berkelanjutan dan keterlibatan keluarga menjadi kunci utama
dalam meningkatkan kepatuhan lansia hipertensi terhadap pengobatan. Peran
perawat sangat penting dalam melakukan komunikasi terapeutik.