ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI CVA (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT) INFARK DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO
Date
2025-08-28Author
Sa'diyah, Ni'matus
Haryanto, Agus
Ainur Rofi'ah, Ika
Metadata
Show full item recordAbstract
Cerebro Vascular Accident (CVA) infark salah satu dari penyumbang masalah
kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat saat ini. kondisi dimana tubuh
mengalami hipoksia atau penurunan oksigenasi pada jaringan otak dan perolehan
yang buruk dari suplai darah. Akibat dari terganggunya fungsi otak menimbulkan
beberapa gangguan syaraf seperti, kesusahan dalam berjalan, hilangnya
keseimbangan dan menurunnya kekuatan otot. Apabila gangguan neurologis yang
terjadi tidak ditangani dengan baik, maka akan memicu kekakuan bahkan
kelumpuhan gerak pada ekstremitas. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
gangguan mobilitas fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus
deskriptif dengan proses pendekatan keperawatan. Subjek penelitian terdiri dari dua
partisipan dengan CVA Infark yang mengalami gangguan mobilitas fisik. Hasil
pengkajian yang diperoleh pada kedua partisipan didapatkan keluhan kesulitan
menggerkan ekstermitas kanan, dan adanya perbedaan serangan CVA Infark pada
partisipan 1 serangan kedua dan partisipan 2 serangan pertama. Diagnosa
keperawatan yang ditegakkan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
gangguan neuromuskular. Intervensi dan implementasi keperawatan berupa
dukungan mobilisasi selama empat kali dalam 24 jam, yaitu dengan memberikan
latihan ROM pasif pada kedua partisipan. Evaluasi menunjukkan pada partisipan
kedua mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan pada partisipan pertama,
ditandai dengan kemampuan mengangkat tangan sejak hari ketiga. Sedangkan pada
partisipan kedua mengalami perubahan bertahap dengan memberikan dorongan
pada ekstermitas di hari keempat. Asuhan keperawatan yang dilakukan peneliti
dapat meningkatkan proses pemulihan partisipan secara efektif dan dapat
mempercepat rehabilitas fisik partisipan dalam pemulihan ekstermitas geraknya.
Dengan ini diharapkan klien dapat terus melakukan latihan ROM pasif sesuai yang
dianjurkan perawat.