ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ” S“ UMUR 24 TAHUN DI DESA TANJANGRONO KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Tenaga kebidanan di lapangan diharapkan mampu memberikan pelayanan komprehensif untuk mengidentifikasi dan mencegah gangguan selama masa kehamilan. Layanan ini perlu dijaga dan ditingkatkan sebagai langkah untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, meskipun belum seluruh praktik kebidanan menerapkan pelayanan berkelanjutan (Continuity of Care).
Pelayanan ini ditujukan untuk menyediakan pendampingan kebidanan terpadu sejak masa hamil hingga pascamelahirkan, neonatus, hingga KB, menggunakan metode manajemen kebidanan dan pencatatan model SOAP. Asuhan kepada Ny. “S” dilaksanakan selama 7 minggu, mencakup: 2 kali kunjungan kehamilan, persalinan tidak terjadi, 4 kali kunjungan nifas, 3 kali neonatus, dan 1 kali KB.
Pada asuhan kebidanan ibu hamil selama 2 kali tidak ditemukan masalah. Kehamilan berjalan fisiologis meskipun ada sedikit keluhan karena ibu masih bekerja/belum mengambil waktu cuti. Asuhan persalinan tidak dilakukan karena pasien mengalami fetal distress atau gawat janin yang mengharuskan pasien harus menjalani proses persalinan secara Sectio Secaria. Pada kunjungan nifas I hari kedua post SC ibu mengalami masalah susah untuk menyusui bayinya dan tidak ada keluhan nyeri bekas SC karena SC secara erack, diberikan HE mengenai cara menyusui yang benar. Kunjungan II 6 hari post SC ibu merasa kurang tidur karena bayinya sering terbangun saat malam hari, diberikan HE ibu sebaiknya ikut tidur ketika bayinya tertidur. Kunjungan III 2 minggu post SC ibu masih sering terbangun ketika malam hari, memberikan dukungan pada ibu karena dengan bayi sering menyusu menunjukkan bayi ibu tersebut bayi yang sehat. Kunjungan IV 4 minggu post SC ibu sudah tidak ada keluhan. Pelayanan bayi baru lahir menunjukkan bahwa pada tiga sesi pemeriksaan tidak ditemukan keluhan. Pemeriksaan kontrasepsi ibu menyatakan penggunaan IUD pasca bedah caesar. Bayi perempuan dengan berat 3100 gram dan panjang 50 cm tidak mengalami gangguan selama tiga kali pemantauan. Ibu menggunakan kontrasepsi IUD dan telah diberi bimbingan untuk kontrol lanjutan setelah masa pemulihan. Penilaian berdasarkan informasi subjektif dan hasil objektif menunjukkan tidak ada masalah pada ibu dan bayi. Diagnosis nifas dan neonatus normal, tindakan kebidanan telah dirancang dan dilakukan. Evaluasi menyimpulkan kehamilan berjalan normal, persalinan mengalami komplikasi, sedangkan masa nifas dan neonatal berlangsung fisiologis. Ibu tercatat sebagai pengguna kontrasepsi IUD. Diharapkan ibu control ke dokter SpOG untuk USG guna mengetahui posisi IUD setelah masa nifas selesai, melanjutkan pemberian ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Mengimunisasikan bayi secara rutin ke posyandu.