dc.description.abstract | Hipervolemia atau kelebihan cairan dalam tubuh sering terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD). Kondisi ini terjadi karena fungsi ginjal yang menurun menyebabkan gangguan dalam proses pengeluaran cairan dan natrium dari tubuh. Retensi cairan dalam tubuh menimbulkan manifestasi klinis seperti edema, dispnea, hipertensi, serta berpotensi mengganggu fungsi organ-organ vital lainnya Dalam situasi ini, perawat berperan besar untuk mengevaluasi kondisi pasien, menentukan masalah keperawatan, merencanakan tindakan, dan menilai hasil perawatan secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus terhadap dua pasien CKD dengan masalah kelebihan cairan yang dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Informasi diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung, dan peninjauan dokumen medis. Asuhan keperawatan mengacu yang pada SDKI, SLKI, dan SIKI, meliputi pemeriksaan keseimbangan cairan tubuh, pemantauan kondisi hemodinamik, pembatasan cairan dan garam, edukasi pasien dan keluarga, serta kerja sama dengan tim medis untuk pemberian obat seperti diuretik. Setelah dilakukan intervensi, kondisi pasien membaik, ditandai dengan meningkatnya jumlah urin, berkurangnya bengkak, tekanan darah yang lebih stabil, dan sesak yang berkurang.Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan secara konsisten dan komprehensif dapat meningkatkan kondisi klinis pasien serta mencegah munculnya komplikasi lebih lanjut. | en_US |