• Login
    View Item 
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DENGAN HIPERVOLEMIA DI RSUD DR.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (905.9Kb)
    ABSTRAK (294.7Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (541.8Kb)
    BAB I (688.4Kb)
    BAB II (1.785Mb)
    BAB III (673.6Kb)
    BAB IV (2.303Mb)
    BAB V (429.9Kb)
    LAMPIRAN (3.421Mb)
    HASIL UJI SIMILARITAS (557.6Kb)
    Date
    2025-08-29
    Author
    Ariyanti, Dinda
    Lestari, Indah
    Pratiwi, Rizky Meuthia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Gagal ginjal kronis (Chronic Kidney Disease, CKD) menyebabkan hipervolemia karena ginjal yang rusak tidak dapat mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh, mengakibatkan akumulasi cairan dan peningkatan volume darah. Penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah, yang berujung pada gejala seperti edema, sesak napas, dan oliguria. Sehingga muncul diagnosis keperawatan hipervolemia yang memerlukan intervensi seperti pembatasan asupan cairan, pemantauan balance cairan, dan penggunaan diuretik untuk mengelola kondisi pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada dua partisipan CKD yang mengalami hipervolemia. Hasil pengkajian menunjukkan pada kedua klien menngeluhkan sesak napas, edema, oliguria, dan penurunan laju filtrasi glomelurus. Diagnosis yang ditegakkan sesuai dengan data mayor kedua pasien maka diagnosis yang ditegakkan yaitu hipervolemia. Intervensi yang ditegakkan meliputi menejemen hipervolemia, dan impelmentasi dilakukan sesuai intervensi yang telah direncanakan. Evaluasi keperawatan setelah 3x24 jam menunjukkan bahwa pada klein 1, masalah hipervolemia sudah tidak ada, sedangkan pada klien 2 , masalah tersebut masih ada. Namun, secara klinis, klien menunjukkaan peningkatan pengeluaran urine, penurunan asupan cairan, perbaikan edema, dan tekanan darah yang membaik. Pasien dengan CKD dan hipervolemia dapat dilakukan intervensi mandiri berupa pembatasan asupan cairan dan pemantauan balance cairan untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3667
    Collections
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV