ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS SAMPAI KB DAN NEONATUS PADA NY “F” DI DESA KRAJAN KECAMATAN KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN
Abstract
Contiunity of Care merupakan upaya memberikan pelayanan kebidananan yang kontinyu (Continuity of Care) mulai asuhan nifas, asuhan neonatus dan pelayanan KB yang berkualitas. Tujuan asuhan untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care pada masa nifas, neonatus, sampai dengan KB dengan menggunakan pendekatan managemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”F” berlangsung 7 minggu dari masa nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan nifas 4 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 1 kali. Ibu melahirkan dengan SC ditolong dokter spesialis di RSUD Bangil Pasuruan tanggal 11-02-2021 pukul 11.23 WIB. Asuhan kebidanan masa nifas kunjungan 3 hari postpartum tanggal 14-02-2021, ibu mengeluh masih merasa nyeri pada jahitan operasi, ASI belum keluar, dan masih belum BAB, kunjungan II masih merasa nyeri bekas jahitan SC, kunjungan III masih merasa nyeri bekas jahitan SC, dan kunjungan IV juga tidak ada keluhan. Asuhan neonatus didapatkan bahwa pada kunjungan I tidak ada keluhan pada tanggal 14-02-2021, II, dan III tidak ada keluhan. Kunjungan KB ibu mengatakan ingin menggunakan KB implan.
Ibu nifas merasa nyeri pada jahitan operasi, ASI belum keluar, dan masih belum BAB, penulis memberikan pendidikan kesehatan intervensi teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan luka operasi, pijat oksitosin, ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran Bidan. Kunjungan nifas IV sudah tidak ada keluhan. Asuhan neonatus pada kunjungan ke I, II, dan III tidak ditemukan masalah. Asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB implan.
Pengkajian menggunakan data subjektif dan objektif ditemukan masalah nyeri pada jahitan operasi, ASI belum keluar, dan masih belum BAB. Diagnosa nifas dan neonatus fisiologis. Perencanaan dan pelaksanaan asuhan sudah dilakukan. Evaluasi nifas tanpa penyulit, neonatus fisiologis, ibu akseptor KB implan. Masalah nyeri pada luka jahitan post SC dapat diatasi dengan memberikan HE agar ibu menjaga daerah luka tetap kering dan tertutup kasa steril, melakukan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri seperti relaksasi nafas dalam dan distraksi. Masalah pemberian ASI dengan mengajarkan pijat oksitosin dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang juga bermanfaat untuk mencegah konstipasi. Diharapkan kepada ibu nifas untuk membawa bayinya ke Posyandu secara rutin setiap bulan, mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang terutama buah dan sayur, dan tidak tarak makanan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan