EFEKTIFITAS PEMBERIAN BLUE LIGHT PADA BAYI DENGAN IKTERUS NEONATUS DI RUANG DAHLIA RSUD SUMBERGLAGAH KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Ikterus neonatorum atau jaundice adalah kondisi klinis akibat hiperbilirubinemia yang merupakan masalah yang masih sulit untuk diturunkan angka kejadiannya. Ikterus merupakan penyakit umum pada bayi baru lahir yang sebagian besar penyebabnya oleh ketidakseimbangan antara produksi dan eliminasi bilirubin dalam tubuh. Bermanifestasi sebagai pewarnaan kuning pada mukosa kulit dan sklera. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisa asuhan keperawatan pada pasien hiperbilirubin dengan masalah keperawatan ikterus neonatus melalui pemberian blue Light. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest and Posttest design. Populasi dalam penelitian ini melibatkan 1 bayi dengan masalah ikterus neonatus di Ruang Dahlia RSUD Sumberglagah Kabupaten Mojokerto. Sampel yang digunakan sebanyak 1 bayi melalui teknik Total Sampling. Fototerapi ini diimplementasikan selama 48-72 jam pada 1 bayi dengan ikterik neonatus dengan Derajat Kremer 5. Bayi mengalami kuning pada hampir seluruh lapang tubuh dengan hasil laboratorium bilirubin total 12,06 mg/dL. Terdapat hubungan signifikan pada 24 jam pertama setelah dilakukan intervensi fototerapi dari hasil evaluasi pada pasien yang menunjukkan adanya penurunan derajat warna kuning pada kulit bayi setelah dilakukan fototerapi. Fototerapi bekerja melalui penyerapan cahaya oleh molekul bilirubin yang diubah menjadi isomer bilirubin yang larut dengan air dan diekskresikan melalui urin sehingga warna kuning pada kulit bayi dapat menurun. Setelah pemberian fototerapi didapatkan hasil bahwa warna kuning pada seluruh lapang tubuh bayi dengan masalah ikterus neonatus sangat minimal.