• Login
    View Item 
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK RIWAYAT KEJANG DEMAM SEDERHANA (KDS) DENGAN MASALAH HIPERTERMIA DI RUANG ANAK HASYIM ASYARI RSI SAKINAH

    Thumbnail
    View/Open
    ABSTRAK (444.1Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (417.4Kb)
    BAB I (560.0Kb)
    BAB II (1.299Mb)
    BAB III (581.6Kb)
    BAB IV (1.187Mb)
    BAB V (449.0Kb)
    LAMPIRAN (3.392Mb)
    UJI SIMILARITAS (182.9Kb)
    PENDAHULUAN (1.752Mb)
    Date
    2025-07-23
    Author
    Ayuma Kartikaningsih, Dita
    Ratnaningsih, Tri
    Wayuni, lutfi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kejang demam sederhana (KDS) merupakan kondisi neurologis akut yang sering terjadi pada anak usia prasekolah akibat lonjakan suhu tubuh yang tinggi. Hipertermia menjadi salah satu masalah keperawatan utama yang menyertai kondisi ini dan dapat meningkatkan risiko kejang berulang apabila tidak ditangani secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak dengan riwayat KDS disertai hipertermia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif terhadap dua anak usia prasekolah yang dirawat di Ruang Anak Hasyim Asyari RSI Sakinah Mojokerto. Pemilihan partisipan dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, studi dokumentasi, dan pemeriksaan fisik. Proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, penetapan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi. Ditemukan masalah utama berupa hipertermia yang berhubungan dengan proses infeksi. Klien 1 mengalami demam pasca imunisasi, sedangkan klien 2 disertai batuk pilek. Intervensi keperawatan yang dilakukan antara lain pemantauan tanda vital dan suhu tubuh, pemberian kompres hangat, modifikasi lingkungan, pemberian cairan oral, edukasi keluarga tentang penanganan kejang, serta kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan cairan infus. Secara fisiologis, hipertermia menyebabkan peningkatan metabolisme basal, frekuensi nadi dan napas, serta produksi prostaglandin oleh hipotalamus yang dapat memicu kejang. Setelah tiga hari intervensi, suhu tubuh pasien menurun dan tidak terjadi kejang ulang. Asuhan keperawatan yang tepat, menyeluruh, dan kolaboratif terbukti efektif dalam menurunkan suhu tubuh dan mencegah kekambuhan kejang pada anak dengan KDS
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3705
    Collections
    • KTI/ LTA D3 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV