Asuhan Kebidanan Pada Ny. F Usia 38 Tahun di Desa Cangkarman Kec. Konang Kab. Bangkalan
Abstract
Pelayanan yang mengutamakan pemilihan perawatan normal seperti persalinan spontan dan mengurangi risiko komplikasi obstetri menunjukkan manfaat dari pendekatan Continuity of Care (CoC) tanpa efek samping jika dibandingkan dengan model standar. Namun kenyataannya, tidak semua pelayanan kebidanan menerapkan prinsip continuity of care sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi yang tidak ditangani sehingga menyebabkan penanganan yang terlambat terhadap komplikasi dan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, neonatus, sampai dengan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”F” berlangsung ± 7 minggu dari masa kehamilan 38 minggu, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 1 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 1 kali.
Kunjungan ANC Ny.”F” terdapat penapisan KSPR dengan skor 10, dimana terdapat resiko tinggi terhadap kehamilan Ny”F” pada usia kehamilan 38 minggu tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal. Penulis memberikan KIE tentang tanda persalinan dan tempat persalnan bagi Ny”F” karena beresiko tinggi.
Ibu melahirkan dengan spontan di Polindes Cangkarman bayi lahir tanggal 30 november 2024 pukul 18.30 WIB dengan berat 3.500 gram, jenis kelaminlaki-laki, PB 52 cm, Apgar skor 7-8, langsung menangis gerak aktif
Asuhan kebidanan masa nifas tidak terdapat keluhan, Bidan memberikan KIE nutrisi, tanda bahaya nifas, dan teknik menyusui yang benar. Pada kunjungan III dan IV sudah tidak ada keluhan. Asuhan kebidanan KB dimulai dengan memberikan KIE tentang KB saat KF IV.
Evaluasi kehamilan Ny “F” mengalami kehamilan normal. Persalinan terjadi secara spontan pervaginam tanpa penyulit. Masa nifas tidak terdapat keluhan, dan neonatus tidak ditemukan adanya masalah. Asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.
Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.