ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN IBU HAMIL YANG MENGALAMI ANEMIA DENGAN MASALAH KELETIHAN DI PUSKESMAS BANGSAL KAB. MOJOKERTO
Date
2025-09-09Author
Puspita Tsaniyah, Sistha
Saudah, Noer
Prasastia Lukita Dewi, Catur
Metadata
Show full item recordAbstract
Anemia merupakan keadaan ketika kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, atau
nilai hematokrit dalam darah menurun, sehingga kemampuan darah dalam
mengangkut oksigen ke jaringan tubuh menjadi tidak maksimal. Kondisi ini
menyebabkan pasokan oksigen ke sel dan organ terganggu, yang kemudian dapat
memicu gejala seperti keletihan, kelemahan, dan sesak napas, terutama jika
berlangsung dalam waktu yang lama. Anemia secara umum diartikan sebagai
kondisi penurunan kadar hemoglobin di bawah nilai rujukan normal, yakni kurang
dari 11,5 g/dL pada ibu hamil. Jenis anemia yang paling sering ditemukan adalah
anemia defisiensi besi, yaitu gangguan yang disebabkan oleh kekurangan zat besi
dalam tubuh. Zat besi memiliki peran vital dalam proses pembentukan sel darah
merah (eritropoiesis), sehingga defisiensinya dapat menghambat produksi eritrosit
dan memengaruhi berbagai fungsi fisiologis lainnya. Metode yang digunakan
adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Partisipan yang diberikan asuhan
keperawatan adalah 2 partisipan ibu hamil dengan trimester III yang mengalami
Anemia Ringan dengan masalah Keletihan di Puskesmas Bangsal Kab. Mojokerto.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi pengkajian, wawancara,
observasi (pemeriksaan fisik), dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengkajian
ditemukan keluhan lelah, lemas, pusing, tidak berenergi, wajah tampak pucat, pola
jam tidur yang tidak teratur, serta penurunan kadar hemoglobin/hematokrit.
Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah keletihan berhubungan dengan
penurunan kadar hemoglobin. Intervensi keperawatan yang diterapkan adalah
edukasi aktivitas/istirahat dan implementasinya dilakukan sesuai dengan rencana
intervensi yang telah disusun sebelumnya. Setelah dilakukan perawatan selama 3x3
kunjungan selama 2 hari sekali evaluasi menunjukkan bahwa pada partisipan 1
masalah keperawatan keletihan sudah teratasi, sedangkan pada partisipan 2 masalah
tersebut masih belum sepenuhnya teratasi. Meskipun demikian secara klinis kedua
partisipan menunjukkan peningkatan hemogkobin, peningkatan energi, penurunan
keluhan pusing, serta keluhan lelah yang menurun. Pada pasien Anemia dengan
masalah keletihan dapat dilakukan intervensi mandiri berupa diet asupan nutrisi
serta pemantauan aktivitas dan istirahat guna mencegah terjadinya pusing yang
berlebih dan kurangnya istirahat.