• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI UPTD PUSKESMAS KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

    Thumbnail
    View/Open
    ABSTRAK (150.6Kb)
    LEMBAR PUBLIKASI (383.3Kb)
    BAB I (160.8Kb)
    BAB II (269.9Kb)
    BAB III (220.7Kb)
    BAB IV (406.1Kb)
    BAB V (35.71Kb)
    LAMPIRAN (1.257Mb)
    HASIL SIMILARITAS (72.13Kb)
    PENDAHULUAN (675.0Kb)
    Date
    2025-08-07
    Author
    Peni, Silviane Adi
    Wahyuningsih, Binarti Dwi
    Sudarsih, Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, dengan tingkat kejadian tinggi di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Mojokerto. Keberhasilan pengobatan TB bergantung pada kepatuhan pasien mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama 6–9 bulan. Motivasi pasien menjadi salah satu faktor penentu kepatuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh pasien TB di UPTD Puskesmas Kemlagi Kabupaten Mojokerto, dengan sampel 65 responden yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian meliputi kuesioner motivasi (Treatment Self Regulation Questionnaire/TSRQ) dan kepatuhan (Medication Adherence Scale/MMAS-8). Analisis data dilakukan dengan uji Spearman Rho. Sebagian besar responden memiliki motivasi sedang (41,5%), sedangkan tingkat kepatuhan terdiri dari patuh (36,9%), tidak patuh (35,4%), dan sedang (26,2%). Uji Spearman Rho menunjukkan hubungan signifikan antara motivasi dan kepatuhan minum OAT (p-value = 0,000) dengan korelasi sedang (r = 0,534). Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi pasien, semakin besar kemungkinan pasien untuk patuh terhadap terapi. Faktor internal seperti kesadaran diri dan faktor eksternal seperti dukungan keluarga memengaruhi motivasi tersebut. Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan motivasi tinggi berperan penting dalam keberhasilan terapi TB. Edukasi, konseling, dan dukungan sosial dari keluarga maupun tenaga kesehatan dapat meningkatkan motivasi dan mencegah putus obat, sehingga keberhasilan pengobatan TB dapat tercapai.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3772
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV