HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUANG RAWAT INAP RS DELTA SURYA KOTA SIDOARJO
Date
2025-08-14Author
Yuniarti, Enny Virda
Ardianto, Erfian Heris
Pratiwi, Rizky Meuthia
Metadata
Show full item recordAbstract
Stres merupakan salah satu faktor risiko non-fisik yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Aktivasi sistem saraf simpatis dan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin menyebabkan vasokonstriksi, yang berdampak pada peningkatan tekanan darah. Hipertensi yang tidak terkendali dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan analitik korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang dirawat di ruang rawat inap RS Delta Surya Kota Sidoarjo pada April–Mei 2025. Sampel sebanyak 33 responden diperoleh melalui teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS), sedangkan klasifikasi hipertensi mengacu pada standar WHO (2023). Uji statistik menggunakan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami stres sedang (42,4%) dan hipertensi tingkat 1 (54,5%). Uji Spearman’s rho menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi (p = 0,000; r = 0,899). Terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat stres dan kejadian hipertensi. Manajemen stres perlu menjadi bagian penting dalam penatalaksanaan hipertensi di ruang rawat inap guna mencegah komplikasi jangka panjang