dc.description.abstract | Perawat harus mampu berkomunikasi secara efektif dan berkolaborasi dalam tim untuk memastikan informasi yang akurat tersampaikan dengan segera. Komunikasi yang tidak efektif dapat menyebabkan terganggunya kualitas asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan komunikasi efektif antara perawat dengan tenaga kesehatan lain di Ruang Tulip RSUD RA. Basoeni Mojokerto. Desain penelitian ini adalah deskriptif survey. Responden penelitian ini adalah seluruh perawat di Ruang Tulip RSUD RA. Basoeni Mojokerto yang berjumlah 13 perawat. Hasil analisis implementasi komunikasi efektif antara perawat dengan tenaga kesehatan lain di Ruang Tulip RSUD R.A Basoeni Mojokerto tahun 2025, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat sudah menjalankan komunikasi via telepon dengan metode SBAR (76,9%) dan metode Write Back and Read Back (84,6%) dengan baik. Meskipun sudah tersedia SPO dan form penilaian, belum adanya supervisi menjadi kelemahan penting yang berdampak pada konsistensi dan kepatuhan terhadap standar komunikasi. Masih ditemukan sebagian kecil perawat yang tidak menerapkan komunikasi efektif sesuai dengan SOP, seperti dalam background seringkali tidak disebutkan tentang pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakitnya, dalam hal assessment seperti status restrain, resiko jatuh, status nutrisi, dan eleminasi. RSUD R.A Basoeni Mojokerto perlu menyelenggarakan pelatihan komunikasi efektif secara berkala, baik berbasis luring maupun digital interaktif, untuk memperkuat kapasitas perawat dalam menjalankan komunikasi antarprofesi secara profesional. | en_US |