HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT KAMAR MEDIKA MOJOKERTO
Date
2025-08-06Author
Sava Rahmadea Zulfah, Diajeng
Zakiyah, Ana
Windartik, Emyk
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingginya tuntutan pelayanan kesehatan berdampak pada tekanan kerja perawat yang dapat menimbulkan stres. Budaya organisasi diyakini berperan dalam memengaruhi tingkat stres kerja. Ketika budaya organisasi diterapkan dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan, hal ini dapat meningkatkan kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan stres kerja perawat di Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto berjumlah 80 orang dengan Sampel berjumlah 66 perawat yang diambil melalui teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner budaya organisasi dan Expanded Nursing Stress Scale (ENSS). Hasil analisis data dilakukan dengan uji Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki persepsi budaya organisasi yang baik (69,7%) dan tingkat stres kerja rendah (57,6%). Hasil analisis menunjukkan Sig. (2tailed) = 0,001<0,05 (p = 0,683) artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dan stres kerja perawat. Budaya organisasi yang positif, seperti kerja tim dan orientasi hasil, dapat menurunkan tingkat stres kerja perawat. Oleh karena itu, penguatan budaya organisasi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan meningkatkan kinerja perawat. Perawat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat melalui kerja sama tim, komunikasi efektif, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai organisasi. Selain itu, perawat perlu meningkatkan kemampuan manajemen stres secara personal melalui teknik relaksasi, manajemen waktu, dan menjaga keseimbangan kehidupan kerja