ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO JATUH PADA LANSIA YANG MENGALAMI SINDROM GERIATRI (INSTABILITY) DENGAN PENERAPAN JALAN TANDEM DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO
Abstract
Seiring bertambahnya usia lansia diikuti perubahan fungsi tubuh yang memberi
dampak berbagai masalah kesehatan, hal ini sering kali dikaitkan dengan keluhan
sindrom kegawatan geriatri yang memberi dampak pada kesehatan lansia. Terdapat
salah satu sindrom geriatri yang paling sering ditemukan dan sangat mengganggu
aktifitas lansia yakni gangguan instability yang merupakan istilah gangguan
keseimbangan pada lansia sehingga berisiko jatuh. Latihan fisik untuk melatih
keseimbangan dan kekuatan otot lansia salah satunya yaitu jalan tandem yang
melatih secara visual dengan melihat kedepan serta memperluas arah pandangan
untuk dapat berjalan lurus. Tujuan asuhan keperawatan ini mampu menerapkan
asuhan keperawatan lansia dengan masalah risiko jatuh melalui penerapan jalan
tandem di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Metode ini menggunakan desain
pendekatan asuhan keperawatan pada 1 partisipan yang mengalami risiko jatuh.
Hasil intervensi pada Ny. D menunjukkan adanya penurunan risiko jatuh, dari
pemeriksaan awal skor tes TUG 23 detik (Risiko jatuh sedang) kemudian setelah
pendekatan terapi jalan tandem selama 6x selama 2 minggu menunjukkan
penurunan risiko jatuh, hasil tes TUG evaluasi terakhir 17 detik (Risiko jatuh
ringan). Penerapan jalan tandem menunjukkan adanya penurunan risiko jatuh dari
risiko jatuh sedang menjadi risiko jatuh ringan karena jalan tandem melatih sikap
atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh
sehingga tubuh menjadi stabil.