PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR DALAM TIMBANG TERIMA PERAWAT DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT X GEMPOL PASURUAN
Abstract
Komunikasi efektif antar perawat merupakan komponen vital dalam menjamin keselamatan pasien, khususnya dalam proses timbang terima. Salah satu metode yang terbukti meningkatkan efektivitas komunikasi adalah SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan komunikasi SBAR dalam timbang terima perawat di Ruang Teratai Rumah Sakit X Gempol Pasuruan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 9 perawat pelaksana yang aktif menjalankan tugas di ruang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% perawat melaksanakan timbang terima tepat waktu dan memahami prinsip SBAR, meskipun pelaksanaan metode tersebut belum sepenuhnya sesuai SOP. SBAR lebih sering dilakukan secara verbal tanpa dokumentasi tertulis yang sistematis. Kendala utama dalam implementasi adalah beban kerja tinggi, minimnya supervisi, dan keterbatasan pelatihan berkelanjutan. Diagram SWOT menempatkan ruang Teratai pada kuadran II (diversifikasi), menunjukkan adanya kekuatan dan peluang untuk peningkatan. Diskusi menyimpulkan bahwa penerapan SBAR berpotensi besar meningkatkan efisiensi dan keselamatan pasien, namun memerlukan dukungan pelatihan rutin, pengawasan ketat, dan penguatan budaya organisasi. Implikasi praktis dari studi ini adalah perlunya integrasi SBAR sebagai standar wajib dalam proses komunikasi klinis di rumah sakit.