• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR DALAM TIMBANG TERIMA PERAWAT DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT X GEMPOL PASURUAN

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.156Mb)
    ABSTRAK (246.2Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (1000.Kb)
    BAB I (363.5Kb)
    BAB II (683.1Kb)
    BAB III (899.7Kb)
    BAB IV (257.7Kb)
    BAB V (245.1Kb)
    LAMPIRAN (1.501Mb)
    HASIL UJI SIMILARITAS (411.0Kb)
    Date
    2025-07-28
    Author
    Dewi, Yoan Corniusella
    Santoso, Windu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Komunikasi efektif antar perawat merupakan komponen vital dalam menjamin keselamatan pasien, khususnya dalam proses timbang terima. Salah satu metode yang terbukti meningkatkan efektivitas komunikasi adalah SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan komunikasi SBAR dalam timbang terima perawat di Ruang Teratai Rumah Sakit X Gempol Pasuruan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 9 perawat pelaksana yang aktif menjalankan tugas di ruang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% perawat melaksanakan timbang terima tepat waktu dan memahami prinsip SBAR, meskipun pelaksanaan metode tersebut belum sepenuhnya sesuai SOP. SBAR lebih sering dilakukan secara verbal tanpa dokumentasi tertulis yang sistematis. Kendala utama dalam implementasi adalah beban kerja tinggi, minimnya supervisi, dan keterbatasan pelatihan berkelanjutan. Diagram SWOT menempatkan ruang Teratai pada kuadran II (diversifikasi), menunjukkan adanya kekuatan dan peluang untuk peningkatan. Diskusi menyimpulkan bahwa penerapan SBAR berpotensi besar meningkatkan efisiensi dan keselamatan pasien, namun memerlukan dukungan pelatihan rutin, pengawasan ketat, dan penguatan budaya organisasi. Implikasi praktis dari studi ini adalah perlunya integrasi SBAR sebagai standar wajib dalam proses komunikasi klinis di rumah sakit.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3981
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV