• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Nyeri Akut Pada Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Melalui Penerapan Relaksasi Nafas di RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (582.0Kb)
    ABSTRAK (140.9Kb)
    HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI (406.3Kb)
    BAB I (217.0Kb)
    BAB II (507.1Kb)
    BAB III (498.5Kb)
    BAB IV (215.5Kb)
    BAB V (150.1Kb)
    LAMPIRAN (919.3Kb)
    HASIL UJI SIMILARITAS (264.2Kb)
    Date
    2025-09-15
    Author
    Putri, Della Carisa Aprilia
    Merbawani, Raras
    Rahmawati, Ima
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Prosedur operasi efektif dalam memperbaiki kontinuitas dan stabilitas tulang, akan tetapi nyeri akut sering kali menjadi masalah utama yang dialami pasien setelah operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien post operasi fraktur ekstremitas melalui penerapan relaksasi nafas di RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini adalah 1 pasien post operasi fraktur ekstremitas. Metode pengumpulan data meliputi pengkajian komprehensif, menentukan diagnosis, menentukan intervensi, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi. Hasil asuhan keperawatan pada pada pasien post ORIF fraktur ulna radius sinistra ditemukan masalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. Intervensi sesuai dengan manajemen nyeri terfokus pada teknik non farmakologis relaksasi nafas dalam. Implementasi relaksasi nafas dalam tiga kali sehari selama 20 menit, dan setiap 5 menit diselingi waktu istirahat selama 1 menit. Evaluasi pada ketiga klien masalah teratasi pada hari ketiga dimana nadi, tekanan darah, dan frekuensi nafas sudah kembali normal, Postur tubuh sudah tidak protektif, tidak meringis maupun mendesis. Relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan nyeri akut pada pasien post operasi fraktur ekstremitas. Relaksasi napas dalam dapat menurunkan nyeri post ORIF melalui mekanisme fisiologis dan psikologis yang saling berkaitan. Saat pasien melakukan napas dalam secara perlahan dan teratur, terjadi aktivasi sistem saraf parasimpatis yang menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis yaitu sistem yang bertanggung jawab terhadap respons stres dan peningkatan persepsi nyeri.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3984
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV