Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Nyeri Akut Pada Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Melalui Penerapan Relaksasi Nafas di RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek
Date
2025-09-15Author
Putri, Della Carisa Aprilia
Merbawani, Raras
Rahmawati, Ima
Metadata
Show full item recordAbstract
Prosedur operasi efektif dalam memperbaiki kontinuitas dan stabilitas tulang, akan tetapi nyeri akut sering kali menjadi masalah utama yang dialami pasien setelah operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien post operasi fraktur ekstremitas melalui penerapan relaksasi nafas di RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini adalah 1 pasien post operasi fraktur ekstremitas. Metode pengumpulan data meliputi pengkajian komprehensif, menentukan diagnosis, menentukan intervensi, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi. Hasil asuhan keperawatan pada pada pasien post ORIF fraktur ulna radius sinistra ditemukan masalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. Intervensi sesuai dengan manajemen nyeri terfokus pada teknik non farmakologis relaksasi nafas dalam. Implementasi relaksasi nafas dalam tiga kali sehari selama 20 menit, dan setiap 5 menit diselingi waktu istirahat selama 1 menit. Evaluasi pada ketiga klien masalah teratasi pada hari ketiga dimana nadi, tekanan darah, dan frekuensi nafas sudah kembali normal, Postur tubuh sudah tidak protektif, tidak meringis maupun mendesis. Relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan nyeri akut pada pasien post operasi fraktur ekstremitas. Relaksasi napas dalam dapat menurunkan nyeri post ORIF melalui mekanisme fisiologis dan psikologis yang saling berkaitan. Saat pasien melakukan napas dalam secara perlahan dan teratur, terjadi aktivasi sistem saraf parasimpatis yang menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis yaitu sistem yang bertanggung jawab terhadap respons stres dan peningkatan persepsi nyeri.