dc.description.abstract | Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis, di mana citra tubuh sangat berpengaruh terhadap harga diri, khususnya pada remaja putri. Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai indikator status gizi sering kali berkaitan dengan persepsi terhadap bentuk tubuh. Remaja putri dengan IMT tidak ideal cenderung mengalami penurunan harga diri akibat ketidakpuasan terhadap kepercayaan diri mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan harga diri pada remaja putri di SMAN 1 Ngoro Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh remaja putri di SMAN 1 Ngoro Mojokerto sebanyak 368 orang, dengan sampel sebanyak 192 orang yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran berat dan tinggi badan untuk menentukan IMT dan kuesioner Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) untuk menilai harga diri. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Spearman Rank dengan SPSS versi 21. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden dengan IMT normal sebanyak 107 (55,7%) responden, sebagian besar responden mempunyai harga diri rendah sebanyak 175 (91,1%) responden dan Dari total 107 responden dengan IMT normal seluruhnya memiliki harga diri yang tinggi sebanyak 107 (100%) responden. Didapatkan nilai p value <0,05% yaitu 0,000 sehingga H0 ditolak H1 yang artinya terdapat hubungan signifikan antara IMT dengan harga diri. Koefisien korelasi sebesar -0,267 mengindikasikan bahwa hubungan antara IMT dan harga diri bersifat negatif dengan kekuatan hubungan dalam kategori rendah. Artinya, semakin tidak ideal IMT seorang remaja putri, maka cenderung semakin rendah pula harga dirinya. | en_US |