ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “L” MASA NIFAS, NEONATUS DAN KB DI WILAYAH KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Pemberian asuhan Continuity of care (COC) dalam kebidanan merupakan serangkaian kegiatan yang sangat penting dalam pelayanan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta keluarga berencana. Ruang lingkup asuhan yang diberikan adalah asuhan komprehensif kepada ibu nifas, neonatus, dan KB secara Continuity Of Care (COC). Tujuan umumnya adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada Ny. L yang menggunakan pendekatan manajemen varney dan didokumentasian secara SOAP. Serta dapat dijadikan sebagai informasi untuk meningkatkan pengetahuan pada Ny. L tentang masa nifas, KB dan neonatus.
Asuhan yang diberikan pada Ny. L selama masa nifas sebanyak 4 kali, neonatus sebanyak 3 kali dan pada pelayanan keluarga berencana (KB) sebanyak 2 kali serta didokumentasikan menggunakan metode SOAP.
Asuhan kebidanan pada Ny. L dilakukan mulai tanggal 14 Februari 2021 sampai dengan 04 Mei 2021. Pada kunjungan nifas pertama ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan diperineumnya, dan belum bisa BAB, keadaan ibu baik, TTV dalam batas normal dan pemeriksaan fisik ibu normal. Kunjungan ke 2 dilakukan via daring ibu tidak ada keluhan, luka jahitan sudah tidak nyeri, sudah bias BAB dan keadaan ibu baik. Kunjungan ke 3 dilakukan via daring, ibu tidak ada keluhan dan keadaan ibu baik-baik saja. Dan kunjungan ke 4 ibu tidak ada keluhan, keadaan ibu baik, TTV dalam batas normal dan pemeriksaan fisik ibu normal. Pada kunjungan neonatus dilakukan 3 kali, pada kunjungan ke 1 ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan, keadaan baik, TTV dalam batas normal dan pemeriksaan fisik bayi normal. Pada kunjungan neonatus ke 2 dilakukan via daring, ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan dan keadaan baik. Pada kunjungan neonatus ke 3 dilakukan via daring, ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan dan keadaan baik. Pada kujungan KB dilakukan 2 kali, pada kunjungan pertama ibu berencana menggunakan KB suntik 3 bulan, dan pada kunjungan kedua ibu sudah menggunakan KB suntik 3 Bulan. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. L telah diberikan dengan baik dapat dimengerti dan diterapkan oleh ibu, sehingga penulis dapt memberikan asuhan kebidanan pada ibu dan bayi sesuai dengan kebutuhan.
Pemberian asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada masa nifas, neonatus dan KB pada pengkajian data, analisis, penatalaksanaan dan pendokumentasian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan fakta serta sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi. Dalam hal ini diharapkan dengan adanya asuhan yang diberikan oleh ibu dan bayi selalu dalam baik dan penulis dapat lebih lengkap dalam melakukan pengkajian selanjutnya pada masa pandemik covid 19.