• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Asuhan Keperawatan Masalah Nyeri Akut Pada Lansia Hipertensi Melalui Penerapan Terapi SEFT Di UPT Pesanggrahan PMKS Majapahit Mojokerto

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.162Mb)
    ABSTRAK (149.5Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (387.1Kb)
    BAB 1 (262.6Kb)
    BAB 2 (522.2Kb)
    BAB 3 (404.0Kb)
    BAB 4 (159.9Kb)
    BAB 5 (146.8Kb)
    LAMPIRAN (929.6Kb)
    HASIL SIMILARITAS (292.9Kb)
    Date
    2025-07-21
    Author
    Rahmawati, Susi
    Azizah Kusumaningrum, Umi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Seorang lansia dengan seiring bertambahnya usia akan mempengaruhi kesehatan baik secara psikologis maupun secara fisik pada dirinya, perubahan fisiologis yang sering terjadi pada lansia yakni mengalami berbagai penyakit degeneratif, salah satunya hipertensi. Salah satu tanda dan gejala yang sering dialami oleh lansia hipertensi adalah nyeri dibagian tengkuk leher sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri terjadi akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak, menyebabkan penekanan pada serabut saraf otot leher. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung dan penyakit ginjal kronis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan dan skala nyeri adalah terapi SEFT. Tujuan asuhan keperawatan ini mampu menerapkan asuhan keperawatan lansia hipertensi dengan masalah nyeri akut melalui intervensi terapi SEFT di UPT Pesanggrahan PMKS Majapahit Mojokerto. Metode ini menggunakan studi kasus melalui pendekatan asuhan keperawatan pada Ny. S. Hasil asuhan keperawatan pada Ny. S menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri, dari awal pengkajian Ny. S menunjukkan tingkat nyeri ringan yakni skala 3, kemudian setelah dilakukan penerapan pemberian terapi SEFT selama 3 kali kunjungan, dimana 1 kali kunjungan diberikan 2 kali terapi selama 30 menit menunjukkan penurunan tekanan darah dan tingkat nyeri menjadi nyeri ringan yakni skala 0 atau tidak nyeri. Hasil penerapan terapi SEFT yang dilakukan kepada Ny. S menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dan tingkat nyeri, hal ini menunjukkan penerapan terapi SEFT dapat diterapkan. Terapi non-farmakologis seperti terapi SEFT direkomendasikan dalam praktik keperawatan gerontik untuk menurunkan risiko pada komplikasi kardiovaskular.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/4102
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV