| dc.description.abstract | Komunikasi yang efektif antar tenaga kesehatan merupakan aspek penting dalam
menjamin keselamatan pasien. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi dalam kegiatan timbang terima adalah teknik SBAR (Situation,
Background, Assessment, Recommendation). Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan komunikasi SBAR dalam timbang terima perawat di Ruang
Kalingga RSUD Prof.dr Soekandar Mojosari. Metode penelitian yang digunakan adalah
pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% perawat
melaksanakan timbang terima tepat waktu dan memahami prinsip SBAR, meskipun
pelaksanaan metode tersebut belum sepenuhnya sesuai SOP. SBAR lebih sering dilakukan secara verbal tanpa dokumentasi tertulis yang sistematis. Kendala utama dalam implementasi adalah beban kerja tinggi, minimnya supervisi, dan keterbatasan pelatihan berkelanjutan. Diagram SWOT menempatkan ruang Kalingga pada kuadran II
(diversifikasi), menunjukkan adanya kekuatan dan peluang untuk peningkatan. Diskusi
menyimpulkan bahwa penerapan SBAR berpotensi besar meningkatkan efisiensi dan
keselamatan pasien, namun memerlukan dukungan pelatihan rutin, pengawasan ketat, dan penguatan budaya organisasi. Implikasi praktis dari studi ini adalah perlunya integras SBAR sebagai standar wajib dalam proses komunikasi klinis di rumah sakit. | en_US |