| dc.description.abstract | Isolasi sosial merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami penurunan bahkan
ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Isolasi sosial merupakan kondisi yang sering dialami oleh individu, terutama mereka yang tinggal di Panti Werdha, ketidak mampuan individu dengan lingkungan panti dan juga individu yang ditempatkan keluarganya seringkali memiliki perasaan ditolak dan merasa sendirian. Cara untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi di panti werdha dengan masalah isolasi sosial yaitu salah satunya dengan menerapkan terapi social skill training. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisi asuhan keperawatan jiwa pada Tn. I dengan masalah isolasi sosial di Panti Werdha, serta menganalisis penerapan terapi social skill training sebagai intervensi yang digunakan. Metode pengumpulan data pada studi ini yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menambahkan instrument yairu format asuhan keperawatan jiiwa dan skrining APGAR keluarga sebagai alat ukur sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil analisis asuhan keperawatan jiwa setelah dilakukan intervensi kemampuan klien dalam berinteraksi sosial meningkat dengan hasil evaluasi yang menunjukkan perubahan yang signifikan yaitu penurunan tanda gejala isoasi sosial dan peningkatan kemampuan klien dalam berinteraksi sosial serta hasil skrining menunjukkan sebelum dilakukan intervensi klien mendapatkan skor 0 (disfungsi berat) dan setelah dilakukan intervensi klien mendapat skor 7 (fungsi baik). Hal ini menunjukkan bahwa terapi social skill training memiliki pengaruh yang signifikan dapat menurunkan tanda gejala pada klien isolasi sosial serta dapat meningkatkan kualitas hidup individu yang tinggal di Panti Werdha. Penerapan intervensi social skill training harus dilakukan secara berkala dan dilakukan pada klien yang sudah kooperatif. | en_US |