analisis penerapan Metode SBAR Dalam Timbang Terima diRuang Bougenvile RSUD Syarifah ambami Rato Ebu Bangkalan
Abstract
Proses timbang terima antar perawat merupakan bagian penting dalam kesinambungan pelayanan keperawatan. Salah satu metode komunikasi yang efektif dan terstruktur yang dapat digunakan dalam proses ini adalah metode SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). Penerapan metode SBAR bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan komunikasi yang dapat berdampak pada keselamatan pasien. Namun, dalam praktiknya masih ditemukan kendala dalam penerapan metode ini di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan metode SBAR dalam proses timbang terima di ruang perawatan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 perawat pelaksana yang bertugas di ruang Bougenvile. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan observasi menggunakan lembar checklist berdasarkan komponen SBAR.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat telah menerapkan metode SBAR dalam timbang terima, namun masih terdapat kekurangan dalam aspek "Assessment" dan "Recommendation" yang belum dilakukan secara maksimal. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman dan pelatihan berkelanjutan terkait penerapan SBAR secara menyeluruh. Penerapan metode SBAR dalam timbang terima di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan telah berjalan cukup baik, namun masih memerlukan perbaikan terutama pada aspek penilaian dan rekomendasi. Diharapkan rumah sakit dapat mengadakan pelatihan rutin untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam komunikasi yang efektif dan terstruktur.
Kata kunci : SBAR,Komunikasi, Handover , keselamatan pasien, perawat