| dc.description.abstract | Stroke merupakan penyebab utama disabilitas neurologis dan gangguan mobilitas fisik,
yang secara signifikan membatasi Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (ADL). Kondisi ini
ditandai dengan kelemahan otot, keterbatasan gerak, gangguan keseimbangan, dan
kelumpuhan, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kontraktur dan
trombosis vena dalam. Di Indonesia, prevalensi stroke adalah 10,9%, dengan insiden
tertinggi pada lansia. Rehabilitasi berperan penting dalam mengurangi disabilitas,
termasuk fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan latihan fisik. Salah satu intervensi
yang efektif adalah latihan Rentang Gerak (ROM), yang membantu menjaga fleksibilitas
sendi, memperkuat otot, meningkatkan sirkulasi, dan mencegah komplikasi terkait
imobilisasi. Mobilisasi dini melalui ROM telah terbukti meningkatkan kualitas hidup
pasien pasca stroke. | en_US |