| dc.description.abstract | Pasien pasca stroke yang mengalami kelemahan fisik bisa mengalami stress dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Tujuannya untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan kualitas hidup pada pasien pasca stroke di RSUD Sumberglagah. Penelitian ini menggunakan desain korelasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 38 responden dengan sampel 35 responden menggunakan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan peneliti yaitu Perceived Stres Scale-10 (PSS-10) dan Stroke Specific Quality Of life-12 (SSQ-12). Hasil penelitian didapatkan 8 responden dengan presentase 22,9% mengalami stress ringan, sedangkan 13 responden dengan presentase 37,1% mengalami stress sedang 14 responden dengan presentase 40,0% mengalami stress berat. Adapun kualitas hidup terhadap tingkat stress didapatkan hasil memiliki kualitas hidup kurang sebanyak 9 responden dengan presentase 25,7%, sedangkan yang memiliki kualitas hidup cukup sebanyak 13 responden dengan presentase 37,1%, dan yang memiliki kualitas hidup baik sebanyak 13 responden dengan presentase 37,1%. Hasil analisis uji Spearmant Rank correlation menunjukkan (p˂0,005) yaitu p˂0,003, dengan nilai nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) sebesar 0,003, karena nilai Sig.(2-tailed) 0,003<0,005 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel tingkat stress dengan kualitas hidup pada pasien pasca stroke. Oleh karena itu, upaya pengelolaan stres perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien pasca stroke.
Kata Kunci : Kualitas Hidup, Pasien Pasca Stroke, Tingkat Stres | en_US |