ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S MASA NIFAS, NEONATUS DAN KB DI WILAYAH KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Asuhan kebidanan secara berkesinambungan (Continuity of Care) pada kasus ini adalah pemberian asuhan kebidanan mulai dari masa nifas, neonates sampai KB yang bertujuan untuk mendeteksi dini komplikasi yang terjadi sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB, serta dapat menambah pengetahuan bagi ibu tentang perawatan pada masa nifas dan neonatus.
Asuhan yang diberikan kepada Ny.S diberikan mulai tanggal 11 Februari 2021 sampai dengan tanggal 27 Maret 2021. Pemberian asuhan diberikan sebanyak 8 kali yaitu kunjungan nifas 4 kali, kunjungan neonatus 3 kali dan kunjungan KB 1 kali, serta tambahan evaluasi lanjutan KB via daring (dalam jaringan).
Pada kunjungan nifas pertama ibu mengeluhkan masih merasa nyeri pada luka jahitan perineum dan ASI belum keluar. Pada kasus ini nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri fisiologis serta ASI belum keluar dikarenakan pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Pada kunjungan neonatus dari awal hingga akhir berjalan dengan baik dan fisiologis, tidak ada keluhan yang ditemukan. Pada kunjungan KB ibu mengatakan bahwa ibu akan menggunakan KB implan, namun pada saat evaluasi lanjutan ibu mengatakan belum memakai KB implant dan ibu masih menggunakan KB kondom.
Kesimpulannya pada setiap asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. S mulai masa nifas, neonatus dan KB tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan fakta, sehingga dapat berjalan dengan baik dan fisiologis. Ibu mengerti dan mau bekerja sama dengan baik. Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan yang berkesinambungan dapat mengurangi resiko tinggi yang akan menyebabkan AKI dan AKB meningkat, serta mengajak para ibu untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dengan baik tentang kesehatan ibu dan bayi. Dalam masa pandemi saat ini dianjurkan untuk tetap mematuhi protocol kesehatan dan tidak lupa untuk gerakan 5M protocol kesehatan (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi).