dc.description.abstract | Asuhan kebidanan Continuity Of Care yaitu memberikan asuhan kebidanan
sejak masa nifas, BBL sampai menjadi akseptor keluarga berencana (KB). Adapun
asuhan yang akan dilakukan secara Continuity Of Care agar dapat memantau serta
mendeteksi komplikasi sedini mungkin dan merencanakan asuhan yang sesuai
dengan diagnosa yang telah diterapkan.
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini dengan menggunakan metode primer, sekunder dan tersier pada Ny. F diwilayah
Kabupaten Sumenep. Penulis melakukan asuhan kebidanan yang
berkesinambungan sebanyak 8 kali melalui kunjungan rumah, masa nifas sebanyak
4x, BBL sebanyak 3x, dan KB sebanyak 1x. Asuhan yang diberikan kepada Ny. F
berlangsung dari tanggal 05 Februari 2021 sampai dengan 17 Maret 2021.
Keadaan Ny. F pada kunjungan pertama terdapat keluhan agak nyeri pada
daerah bekas luka jahitan perineum, pada kunjungan ke 2,3 dan 4 terdapat keluhan
ASI ibu keluar sedikit. Ny. F juga merupakan grandemultigravida (kehamilan lebih
dari empat kali), ibu yang sering melahirkan maka kemungkinan akan banyak
ditemui kesehatan terganggu seperti anemia, kurang gizi, kekendoran pada dinding
perut, tampak ibu dengan perut menggantung dan kekendoran dinding rahim. Pada
kunjungan ke 2 neonatus ditemukan adanya masalah yaitu ASI ibu keluar sedikit
(tidak lancar) sehingga bayi minum ASI dan dibantu dengan susu formula (susu
botol). Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling
mengenai macam-macam KB untuk ibu menyusui dan partisipan memilih KB pil.
Penulis menganjurkan ibu untuk makan-makanan gizi seimbang, banyak
mengandung protein, makanan berserat dan minum air sebanyak 8-10 gelas sehari
untuk mencegah konstipasi dan kebutuhan jumlah kalori yang lebih besar perhari
untuk mendukung produksi ASI. Penulis juga menganjurkan ibu untuk menggunakan waktu seefisien mungkin untuk istirahat saat bayinya tidur karena
kurang istirahat dapat mengganggu produksi ASI.
Asuhan yang diberikan asuhan secara continuity of care dari masa nifas,
neonatus sampai menjadi akseptor KB, telah ditemukan ketidak sesuaian dan
kesenjangan antara fakta dan teori. Akan tetapi kesenjangan dan ketidak sesuaian
tersebut masih dalam batas normal. Melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas,
neonatus dan KB meliputi: melakukakukan pengkajian, menyusun diagnosa
kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan dan melaksanakan asuhan kebidanan
secara Continuity Of Care, melakukan evaluasi asuhan kebidanan dan
mendokumentasikan asuhan kebidanan secara SOAP. | en_US |