ASUHAN KEBIDANAN PADA NY "A" PADA MASA NIFAS, NEONATUS DAN KB DI WILAYAH PUSKESMAS JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Proses nifas, bayi baru lahir, dan KB pada dasar nya merupakan suatu proses
yang alamiah, namun dalam prosesnya dapat menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Oleh karena itu penulis
bertujuan menerapkan metode asuhan kebidanan berkesinambungan (continuity of
care) di Puskesmas Jatirejo Mojokerto, metode ini dilakukan melalui kunjungan
rumah.
Pemberian asuhan Coninuty Of Care yang akan dilaksanakan oleh bidan
secara berkesinambungan pada ibu nifas, bayi baru lahir serta akseptor KB, dengan
tujuan untuk mengurangi resiko tinggi dan yang akan menyebabkan terjadinya
komplikasi mengarah ke kematian pada ibu dan bayi. Penulis melakukan
pendampingan pada Ny. A usia 31 tahun dengan melakukan kunjungan pada masa
nifas, neonatus, dan KB serta memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu dan
bayi.
Asuhan pada Ny. A diberikan mulai dari 05 Maret 2020 sampai dengan 08
Mei 2020 sebanyak 8x kunjungan, yakni 4x kunjungan nifas, 3x kunjungan
neonatus, dan 1x kunjungan KB. Pada kunjungan nifas dilakukan sebanyak 4 kali
yaitu 1 kali di puskesmas jatirejo, kunjungan ke 2 dan ke 3 dirumah pasien dan
Hasil dari kunjungan masa nifas ke 2 ibu mengeluhkan nyeri yang berasal dari
bekas jahitan dan kaki odem. Dan penulis memberikan HE sesuai yang dikeluhkan
ibu dan hasilnya kembali normal serta odem bisa teratasi. Keluhan yang dirasakan
oleh ibu dalam batas fisiologis. Dan untuk kunjungan ke 4 dilakukan via online
melalui video call dikarenakan pandemic covid-19 dan untuk hasilnya fisiologis.
Pada kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali yaitu kunjungan 1 dilakukan
di puskesmas jatirejo dan hasilnya bayi fisiologis. Kunjungan ke 2 dan 3 dilakukan
dirumah pasien. Untuk kunjungan ke 2 ada masalah mengeluh bayi rewel tidak bisa
menyusu dengan baik dikarenakan putting susu ibu tenggelam, dan penulis telah
memberikan HE sesuai yang dikeluhkan dan hasilnya keadaan bayi dalam keadaan
sehat dan fisiologis. Dan terakhir untuk kunjungan KB dilakukan 1 kali dilakukan
via online melalui video call dikarenakan pandemic covid-19 dan hasil pada
kunjungan KB ibu sudah sepakat untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.
Asuhan yang telah diberikan dapat dimengerti dan diterapkan. Ibu
kooperatif dalam pemeriksaan dan menerima health education dengan baik,
sehingga penulis dapat memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi.
Diharapkan dengan adanya asuhan kebidanan yang berkesinambungan pada
masa nifas, neonatus, dan KB dapat mengurangi resiko tinggi dan yang akan
menyebabkan AKI dan AKB meningkat serta memungkinkan perempuan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang kesehatan ibu dan bayinya.