Asuhan Kebidanan pada Ny "C" umur 31 tahun di Puskesmas Ngoro Kabupaten Mojokerto
Abstract
Pada dasarnya kehamilan persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB merupakan suatu kejadian yang fisiologis alamiah, namun dalam prosesnya dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi. Oleh karena itu penulis menggunakan penyusunan laporan CoC ini untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (CoC) dan melakukan dokumentasi SOAP pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, KB dengan menggunakan manajemen kebidanan. Metode yang digunakan penulis adalah asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) di Puskesmas Ngoro, Kabupaten Mojokerto dengan kujungan rumah. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny “C” berlangsung selama 8 minggu, dari tanggal 18 April 2022 sampau tanggal 19 Junu 2022 dari masa kehamilan Ny “C” dengan usia kehamilan 36-37 minggu, bersalin, nifas, bayi baru lahir, hingga KB. Dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, kunjungan persalinan 1 kali, kunjungan nifas 3 kali, kunjungan neonatus 3 kali, dan kunjungan KB 2 kali. Pada Ny “C” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis, namun ibu mengeluh ketidaknyamanan trimester 3 pada kunjungan kedua yaitu kedua kaki terasa kram dan bengkak pada saat terlalu lama berdiri dan sudah teratasi dengan asuhan kebidanan. Pada persalinan yang berlangsung secara fisiologis tidak ada komplikasi yang bersifat patologis. Bayi lahir secara spontan, menangis keras, bergerak aktif dengan jenis kelamin perempuan, BB 3100 gram, PB 49 cm, LK 30 cm, LD 31 cm, dan tidak ada kelainan. Pada masa nifas Ny “C” dilakukan kunjungan 4 kali, yaitu 6 jam post partum,6 hari post partum, 2 minngu post partuM dan 6 minngu post partu pada kunjungan ke 2 ibu mengeluh ke dua kaki oedem dikarenakan terlalu ketat pakai jarik dan korset tetapi sudah dapat teratasi dengan asuhan kebidan. Pada bayi baru lahir dilakukan kunjungan 3kali yaitu, 6 jam, 6 hari, 2 minngu dan berjalan fisiologis tidak ada komplikasi yang bersifat patologis. Kunjungan KB 2 kali yaitu pada 2 minggu post partum dan 6 minngu post partum. Pada kunjungan ke 1 partisipan mau berKB setelah 40 hari dn kunjungan ke 2 partisipan sudah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan dengan persetujuan suami. Asuhan yang di berikan selama KB berlangsung fisiologis dan tidak ada yang bersifat patologis. Asuhan berkesinambungan(Continuity of care ) ini teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi,pemeriksaan fisik ( data primer), wawancara keluarga (data sekunder), buku KIA , kartu ibu hamil,hasil USG, hasil laboratorium, lembar penapisan, lembar partograph, status ibu bersalin, catatan kesehatan ibu
nifas,catatan pelayanan bayi baru lahir, kartu neonatal, KI KB, K4 KB ( data tersier). Analisa yang di gunakan pada Continuity of care (C0C) dengan pendekatan manajemen varney dan pendokumentasian SOAP. Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan secara (continuity of care) / berkesinambungan pada Ny.”C” dari masa kehamilan sampai KB dengan menggunakan konsep dasar asuhan yang telah disusun yaitu SOAP, diharapkan pada profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan Continuity of care selanjutnya selalu mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standart pelayanan kebidanan. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pada kasus Ny. C didapatkan hasil fisiologis dan tidak ada kesenjangan sesuai antara teori dengan praktik dilapangan.