dc.description.abstract | Penyakit jantung koroner memiliki persentase penyebab kematian dua kali lebih tinggi daripada penyakit lain. Pada tahun 2021 sebanyak 32% dari seluruh kematian global disebabkan oleh PJK. Aterosklerosis atau sumbatan karena plak merupakan penyebab utama dari PJK, menyebabkan suplai darah yang mengandung oksigen ke jantung tidak adekuat. Kadar oksigen pada jantung yang kurang menyebabkan terjadinya metabolisme anaerob yang dapat meningkatkan asam laktat dan merangsang pusat pernafasan untuk memicu peningkatan pola nafas sebagai bentuk kompensasi. Sehingga pada pasien PJK mengeluh sesak nafas dan tampak peningkatan frekuensi nafas. Tujuan penulisan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran serta analisis asuhan keperawatan medikal bedah pada pasien PJK dengan masalah pola nafas tidak efektif melalui penerapan terapi Active Cycle Breathing Technique (ACBT) yang diberikan selama 15 menit dalam 3 hari. Metode yang digunakan dalam melakukan asuhan keperawatan adalah desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil evaluasi terapi ACBT pada hari ke-3 menunjukan masalah pola nafas tidak efektif teratasi. Kriteria hasil yang berhasil dicapai antara lain keluhan sesak nafas berkurang, penggunaan otot bantu pernafasan menurun, fase ekspirasi memanjang menurun, frekuensi nafas membaik, pernafasan pursed lip menurun dan pernafasan cuping hidung menurun. Terapi ACBT dilakukan selama 2-3 siklus dengan beberapa tahap yaitu Breathing control, Deep breathing dan Huffing. Untuk menghasilkan pola nafas yang ritmis dan mengoptimalkan pola nafas. Terapi ACBT dapat melatih pernafasan lebih rileks, memaksimalkan ekspansi paru-paru dan memudahkan pengeluaran dahak, sehingga terapi ACBT dapat diterapkan sebagai tindakan terapeutik untuk menunjang keberhasilan pengobatan pada pasien PJK dengan gangguan pola nafas tidak efektif. | en_US |