dc.description.abstract | Perilaku seksual beresiko merupakan perilaku seksual yang menyebabkan dampak negatif pada seseorang seperti kehamilan diluar nikah, penyakit menular seksual dan aborsi. Salah satu penyebab perilaku seksual beresiko pada remaja yaitu fungsi afektif keluarga yang kurang. Remaja yang tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan orang tuanya diwaktu kecil maka kemungkinan remaja tersebut akan menjadi remaja yang sering melanggar norma dalam masyarakat. Fungsi afektif keluarga sangat dibutuhkan agar pergaulan remaja tidak terjerumus dalam negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan fungsi afektif keluarga dengan perilaku seksual beresiko di SMP Negeri 9 Mojokerto. Desain penelitian menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 8 SMP Negeri 9 Mojokerto. Sebanyak 65 responden diperoleh dengan teknik cluster sampling. Instrument yang digunakan kuesioner FAD (Family Assesment Device) dan kuesioner ARH (Adolescents Reproductive Health). Analisa menggunakan crosstab dengan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi afektif keluarga baik dengan perilaku seksual beresiko rendah sejumlah 49 responden (75,4%), fungsi afektif keluarga baik perilaku seksual beresiko sedang sejumlah 7 responden (10,8%), dan fungsi afektif keluarga kurang perilaku seksual beresiko tinggi sejumlah 9 responden (13,8%). Terdapat hubungan antara fungsi afektif keluarga dengan perilaku seksual beresiko pada remaja dengan p-value (0,000) < α (0,05). Hal ini dikarenakan sudah adanya saling mengasihi, saling menghargai, dan perhatian dari keluarganya terhadap anaknya. | en_US |