dc.description.abstract | Prosedur tindakan operasi fraktur dengan membuat sayatan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa nyeri. Mayoritas pasien yang menjalani operasi akan mengalami nyeri, hampir 20% pasien mengeluh nyeri angka tersebut tidak kunjung menurun selama 30 tahun terakhir. Pemberian insisi secara sengaja menyebabkan kerusakan jaringan sehingga memicu timbul mediator inflamasi, mediator tersebut dikirim ke otak mediator tersebut akan ditangkap oleh otak sehingga memberikan respon/persepsi pasien mengeluh nyeri. Dengan tujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien post op ORIF dengan masalah nyeri akut. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan adalah salah satu pasien post op ORIF ekteremitas bawah dengan masalah nyeri akut. Pengumpulan data penelitian melalui wawancara, observasi, studi studi dokumentasi dan literatur. Setelah pengumpulan data, dilakukan analisis data jadi ambil kesimpulan. Pada Ny. N memiliki keluhan utama nyeri pada Klien mengatakan nyeri pada luka post op objektif klien tampak sering meringis, klien tampak gelisah saat gelisah klien sering menggerakan ektremitas atas, klien sering menutupi wajahnya dengan ektremitas atas. Sedangkan Ny. E didapatkan keluhan utama klien mengatakan nyeri luka post op, klien tampak sering meringis, klien tampak gelisah. Ditemukan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ( tidakan oerasi). Dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam tindakan utama yaitu teknik relaksasi nafas sehingga evaluasi pada hari ketiga masalah teratasi. Berdasarkan penelitian diatas diharapkan klien untuk memonitor nyeri secara mandiri dan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam ketika nyeri muncul muncul dalam diharapkan tingkat nyeri menurun. | en_US |