Show simple item record

dc.contributor.authorPretty Saragatama
dc.contributor.authorHeni Frilasari
dc.contributor.authorRina Mardiyana
dc.date.accessioned2024-04-02T07:06:34Z
dc.date.available2024-04-02T07:06:34Z
dc.date.issued2024-02-19
dc.identifier.urihttps://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2479
dc.description.abstractBayi dengan BBLR memiliki resiko tinggi untuk mengalami gangguan fisik dan mental pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga memerlukan perawatan yang lebih seksama dengan konsekuen diperlukan biaya yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perawatan bayi normal. Terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas terhadap bayi BBLR. Peneltian ini bertujuan untuk mengindetifikasi faktor - faktor penyebab angka kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Dalam penelitian adalah deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah bayi BBLR di RSUD Syarifah Ambai Rato Ebuh Bangkalan pada bulan Januari - Desember 2023 sejmulah 425 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel pada penelitian ini usia, hemoglobin, pre eklamsia, Paritas, status gizi, pekerjaan, status ekonomi, dan pendidikan. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan rekam medis (data sekunder). Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Syarifah Ambai Rato Ebuh Bangkalan Jawa Timur, Indonesia. Analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan usia ibu hampir seluruhnya berusia 20-35 tahun sejumlah 335 (78.8%). paritas ibu sebagian menunjukan multipara sejumlah 265 (62.4%). hemoglobin ibu sebagian besar menunjukan tidak anemia sejumlah 250 (58.8%). preklamsia ibu sebagian besar tidak preeklamsia sejumlah 254 (59.8%). status gizi ibu hampir seluruhnya menunjukan status gizi normal sejumlah 420 (98.8%). pekerjaan ibu sebagian besar menunjukan ibu tidak bekerja sejumlah 305 (71.8%). pendidikan ibu sebagian besar berpendidikan dasar (SD/SMP) sejumlah 270 (63.5%). status ekonomi ibu hampir setengahnya menunjukan < Rp 2.152.450 (Bawah) sejumlah 210 (49.4%). Pembetukan inovasi perlu dilakukan untuk mengedukasi ibu hamil supaya dapat menjadi pencetus deteksi dini bahaya kehamilan sehingga dapat mencegah bayi baru lahir rendahen_US
dc.publisherPerpustakaan Universitas Bina Sehat PPNIen_US
dc.subjectBayi Baru Lahir Rendah, usia, hemoglobin, preklamsia, pekerjaan, pendidikan, status ekonomien_US
dc.titleANALISIS FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB ANGKA KEJADIAN BBLR DI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBUH BANGKALANen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record