dc.contributor.author | Odie, Okravianto | |
dc.contributor.author | Lutfi wahyuni | |
dc.contributor.author | Chaterina janes | |
dc.date.accessioned | 2024-05-07T07:26:20Z | |
dc.date.available | 2024-05-07T07:26:20Z | |
dc.date.issued | 2024-05-07 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2497 | |
dc.description | Basic Life Support is the first step in saving the patient's life after cardiac arrest, in principle the provision of Basic Life Support includes rapid assessment of sudden cardiac arrest, activation of emergency medical services (EMS), provision of cardiopulmonary resuscitation and rapid defibrillation with the use of Automated External Defibrillator (AED). Research methods design or research design is directed to identify problems before the final stage of data collection. Student SMK Mitra Sehat has less knowledge which shows that students' lack of knowledge about BLS is an indication that the BLS teaching curriculum must be improved and maintained so that it contains more intensive theoretical and practical components. Students' knowledge of BLS was in the category of lacking, as many as 19 people due to the lack of information obtained by students. Although some teachers provide explanations, they are not included in compulsory education. BLS is one of the competencies that must be mastered by everyone, even vocational students. | en_US |
dc.description.abstract | Bantuan Hidup Dasar adalah langkah awal dalam penyelamatan nyawa pasien setelah terjadi henti jantung, secara prinsip pemberian Bantuan Hidup Dasar meliputi mengkaji secara cepat pada henti jantung mendadak, pengaktifan emergency medical servis (EMS), pemberian resusitasi jantung paru dan defibrilasi secara cepat dengan penggunaan Automated External Defibrillator (AED). Metode penelitian rancangan atau desain penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi permasalahan sebelum tahap akhir pengumpulan data. Siswa SMK Mitra Sehat mempunyai pengetahuan yang kurang yang menunjukkan bahwa pengetahuan siswa yang kurang tentang BLS ini merupakan indikasi bahwa kurikulum pengajaran BLS harus diperbaiki dan terstadar sehingga memuat komponen teoritis dan praktis yang lebh intensif. Pengetahuan siswa tentang BLS berada dalam kategori kurang, sebanyak 19 orang dikarenakan kurangnya informasi yang di dapatkan olek siswa. Meski beberapa guru memberikan penjelasan tetapi tidak termasuk ke dalam pendidikan wajib. BLS menjadi salah satu kompeten yang harus bisa di kuasai oleh semua orang bahkan olek siswa SMK sekalipun. | en_US |
dc.title | Pengetahuan siswa SMK Mitra Sehat Mandiri tentang Basic Life Support | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |