Show simple item record

dc.contributor.authorUPIT NATALINA
dc.contributor.authorNoer Saudah
dc.contributor.authorLilik Ma’rafitul Azizah
dc.date.accessioned2024-06-11T03:06:33Z
dc.date.available2024-06-11T03:06:33Z
dc.date.issued2024-03-24
dc.identifier.urihttps://repositori.ubs-ppni.ac.id/handle/123456789/2502
dc.descriptionPerawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit sehingga memiliki peran penting untuk menentukan kualitas pelayanan kesehatan melalui kinerja perawat (Nursalam et al., 2018). Sebagian perawat masih ditemukan memiliki kinerja kurang optimal dalam dokumentasi asuhan keperawatan, dikarena faktor internal dari individu perawat dan faktor eksternal dari pekerjaan (Wisuda and Putri, 2019). Kelengkapan dokumentasi keperawatan dengan system elektronik masih ditemukan tidak lengkap di pelayanan kesehatan. Pendokumentasi asuhan keperawatan yang tidak lengkap akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien (Zamroni, Nursalam and Wahyudi, 2021). Sehingga, diperlukan analisis mengenai kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Tinjuan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kinerja perawat, konsep dokumentasi asuhan keperawatan, konsep teori produktifitas Kopelman, dan theoritical mapping. Theoritical mapping berisi hasil pencarian keaslian penelitian dengan hasil 15 artikel sesuai dengan keyword dan kriteria PICOS yang telah ditetapkan oleh peneliti. Tinjuan teori yang sudah didapatkan digunakan sebagai penguat dalam penyusunan penelitian analisis karakteristik organisasi, individu, pekerjaan terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawaan berbasis teori kopelman. Kerangka konseptual berisi bagan teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran penelitian. Teori produktivitas kerja menurut Kopelman dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam organisasi, antara lain adalah karakteristik individu, karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan (Nursalam, 2020). Karakteristik individu atau perawat adalah kemampuan, pengetahuan, keterampian, motivasi dan norma. Kepribadian, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, suku bangsa, sosial ekonomi, pengalaman akan menentukan perilaku kerja dan produktifitas kerja baik individu maupun organisasi. Karakteristik organisasi meliputi imbalan, penetapan tujuan dan MBO, seleksi dan pelatihan, struktur organisasi, visi, dan misi serta Kepemimpinann. Karakteristik pekerjaan meliputi kinerja objektif, umpan balik, koresksi, desain pekerjaan, dan jadwal kerja. Desain dalam penelitian ini adalah penelitian cross-sectional yang menghubungkan karakteristik organisasi, individu, pekerjaan dengan kinerja perawat pendokumentasian asuhan keperawatan. Populasi penelitian ini adalah 1406 perawat RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini dengan teknik purposive sampling yaitu perawat instalasi penyakit menular dengan kriteria berupa perawat pelaksana dan tidak sedang cuti. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dari variabel independen yaitu pengembangan dan pelatihan menggunakan instrument kuesioner dari Teori Forssen & Haho, 2001, Kepemimpinann menggunakan instrument kuesioner dari Teori Hersey dan Blanchar, 2010, sikap perawat menggunakan instrument kuesioner teori Spreitzer, 1995, kompetensi menggunakan kuesioner Spreitzer, 1995, motivasi menggunakan kuesioner Sievold GL, 1994, desain kerja menggunakan kuesioner dari Teori (Bektas and Peresadko, 2013), serta variabel dependen kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan menggunakan kuesioner dari (Nursalam, 2020). Data penelitian diolah dengan uji deskripsi dan uji regresi logsitik dengan nilai p ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruh perawat Instalasi Penyakit Menular memiliki pengembangan dan pelatihan yang baik sejumlah 54 orang (90%). Hampir seluruh perawat di Instalasi Penyakit Menular memiliki Kepemimpinann demokrasi sebanyak 48 orang (80%). Hampir semua perawat di Instalasi Penyakit Menular memiliki sikap yang positif sebanyak 57 orang (95%). Hampir seluruh perawat Instalasi Penyakit Menular memiliki kompetensi baik sebanyak 52 orang (86,7%). Sebagian besar perawat di Instalasi Penyakit Menular memiliki motivasi yang cukup sebanyak 36 orang (60%). Hampir semua perawat Instalasi Penyakit Menular memiliki desain pekerjaan yang baik yaitu 51 orang (85%). Hampir semua perawat memiliki kinerja dalam kategpri tinggi sebanyak 52 (86,7%). Hasil analisis hasil uji regresi menunjukkan terdapat pengaruh antara pelatihan dan pengembangan (0,028), Kepemimpinann (0,004), sikap (0,026), kompetensi (0,031), motivasi (0,029), desain pekerjaan (0,009) terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan nilai regresi wald, Kepemimpinann bernilai paling besar sehingga diartikan Kepemimpinann memiliki pengaruh paling besar pada kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan di Instalasi Penyakit Menular. Karakteristik organisasi, individu, dan pekerjaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Penyakit Menular. Karakteristik organisasi berupa pengembangan dan pelatihan serta Kepemimpinann yang baik akan berdampak pada kinerja perawat menjadi tinggi. Teori Kopelman (1986) menjelaskan bahwa karakteristik organisasi berupa pengembangan dan pelatihan serta Kepemimpinann memiliki pengaruh pada karakteristika perawat melalui motivasi dan peningkatan kompetensi. Dukungan dalam pengembangan dan pelatihan dilakukan dengan cara mendorong keterlibatan organisasi rumah sakit dalam membuat kebijakan serta pelatihanpelatihan keterampilan yang berkelanjutan kepada perawat. Penelitian ini sebagian besar perawat memiliki kinerja yang baik menyatakan memiliki gaya Kepemimpinann demokratis. Perawat menggunakan cara untuk mempengaruhi orang lain dengan menghargai sifat dan kemampuan, mendorong staf untuk berkembang, dan melibatkan staf dalam pengambilan keputusan. Karakteristik individu berupa sikap, kompetensi, dan motivasi mempengaruhi kinerja perawat. Sikap positif perawat dapat ditingkatkan dengan selalu berpikir dan berpandangan positif jika diberikan tanggung jawab, proaktif untuk menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya, serta kesadaran diri untuk memiliki dan mencapai target dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Kompetensi perawat yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor perawat perlu di tingkatkan melalui sosialisasi dan simulasi untuk meningkatkan pemahaman terhadap visi, komitmen untuk mencapai visi dan komitmen terhadap kebenaran dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan. Motivasi dapat meningkatkan visi pribadi perawat dimana ketika perawat memiliki tujuan pribadi yang jelas maka ada komitmen dari dalam untuk mencapai visi tersebut. Teori Kopelman (1986) menjelaskan bahwa karakteristik pekerjaan menjadi efek desain ulang pekerjaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan (Nursalam, 2020a). Desain pekerjaan perlu disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, pelatihan dan profesi yang dimiliki sesorang sehingga akan berdampak pada kinerja kerja yang dihasilkan. Pimpinan rumah sakit dan manajer keperawatan perlu memperhatikan karakteristik organisasi berupa pengembangan pelatihan dan Kepemimpinann, serta karakreristik pekerjaan berupa desain pekerjaan. Selain itu, perawat juga perlu meningkatkan karakteristik individu berupa sikap, kompetensi, dan motivasi untuk menjaga kinerja pendokumentasian asuhan keperawatan tetap baik. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengembangan dan penelitian tentang faktor lain yang berpangaruh pada kinerja perawat, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit lebih optimal.en_US
dc.description.abstractPerawat memiliki peran penting untuk menentukan kualitas pelayanan kesehatan, namun sebagian perawat masih ditemukan memiliki kinerja kurang optimal dalam dokumentasi asuhan keperawatan akibat faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, diperlukan analisis pengembangan pelatihan, kepemimpinan, sikap, kompetensi, motivasi, desain kerja dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis teori Kopelman. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross-section dengan sampel responden 1406 perawat RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini dengan teknik purposive sampling yaitu perawat instalasi penyakit menular dengan kriteria berupa perawat pelaksana dan tidak sedang cuti. Pengumpulan data menggunakan kuesioner meliputi variabel independent berupa pengembangan pelatihan, Kepemimpinann, sikap, kompetensi, motivasi, desain kerja, dan variabel dependen berupa kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dengan nilai p ≤ 0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh antara pelatihan dan pengembangan (0,028), Kepemimpinann (0,004), sikap (0,026), kompetensi (0,031), motivasi (0,029), desain pekerjaan (0,009) terhadap kinerja perawat. Kesimpulan : Pengembangan pelatihan, sikap, kompetensi, motivasi, serta desian kerja yang baik berdampak pada kinerja perawat tinggi pada pendokumentasian asuhan keperawatan. Kinerja pendokumentasian asuhan keperawatan akan optimal baik dengan kepemimpinan demokratisen_US
dc.publisherPerpustakaan Universitas Bina Sehat PPNIen_US
dc.subjectAsuhan Keperawatan, Individu, Kinerja Perawat, Pekerjaan, xvii Organisasien_US
dc.titleHUBUNGAN PENGEMBANGAN PELATIHAN, KEPEMIMPINAN, SIKAP, KOMPETENSI, MOTIVASI, DESAIN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS TEORI KOPELMANen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record