dc.description | Perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit sehingga
memiliki peran penting untuk menentukan kualitas pelayanan kesehatan melalui
kinerja perawat (Nursalam et al., 2018). Sebagian perawat masih ditemukan
memiliki kinerja kurang optimal dalam dokumentasi asuhan keperawatan, dikarena
faktor internal dari individu perawat dan faktor eksternal dari pekerjaan (Wisuda
and Putri, 2019). Kelengkapan dokumentasi keperawatan dengan system elektronik
masih ditemukan tidak lengkap di pelayanan kesehatan. Pendokumentasi asuhan
keperawatan yang tidak lengkap akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan kepada pasien (Zamroni, Nursalam and Wahyudi, 2021). Sehingga,
diperlukan analisis mengenai kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Tinjuan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kinerja
perawat, konsep dokumentasi asuhan keperawatan, konsep teori produktifitas
Kopelman, dan theoritical mapping. Theoritical mapping berisi hasil pencarian
keaslian penelitian dengan hasil 15 artikel sesuai dengan keyword dan kriteria
PICOS yang telah ditetapkan oleh peneliti. Tinjuan teori yang sudah didapatkan
digunakan sebagai penguat dalam penyusunan penelitian analisis karakteristik
organisasi, individu, pekerjaan terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian
asuhan keperawaan berbasis teori kopelman.
Kerangka konseptual berisi bagan teori yang digunakan sebagai dasar
pemikiran penelitian. Teori produktivitas kerja menurut Kopelman dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang ada dalam organisasi, antara lain adalah karakteristik
individu, karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan (Nursalam, 2020).
Karakteristik individu atau perawat adalah kemampuan, pengetahuan, keterampian,
motivasi dan norma. Kepribadian, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, suku
bangsa, sosial ekonomi, pengalaman akan menentukan perilaku kerja dan
produktifitas kerja baik individu maupun organisasi. Karakteristik organisasi
meliputi imbalan, penetapan tujuan dan MBO, seleksi dan pelatihan, struktur
organisasi, visi, dan misi serta Kepemimpinann. Karakteristik pekerjaan meliputi
kinerja objektif, umpan balik, koresksi, desain pekerjaan, dan jadwal kerja.
Desain dalam penelitian ini adalah penelitian cross-sectional yang
menghubungkan karakteristik organisasi, individu, pekerjaan dengan kinerja
perawat pendokumentasian asuhan keperawatan. Populasi penelitian ini adalah
1406 perawat RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini dengan teknik purposive sampling
yaitu perawat instalasi penyakit menular dengan kriteria berupa perawat pelaksana
dan tidak sedang cuti. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dari variabel
independen yaitu pengembangan dan pelatihan menggunakan instrument kuesioner
dari Teori Forssen & Haho, 2001, Kepemimpinann menggunakan instrument kuesioner dari Teori Hersey dan Blanchar, 2010, sikap perawat menggunakan
instrument kuesioner teori Spreitzer, 1995, kompetensi menggunakan kuesioner
Spreitzer, 1995, motivasi menggunakan kuesioner Sievold GL, 1994, desain kerja
menggunakan kuesioner dari Teori (Bektas and Peresadko, 2013), serta variabel
dependen kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan menggunakan
kuesioner dari (Nursalam, 2020). Data penelitian diolah dengan uji deskripsi dan
uji regresi logsitik dengan nilai p ≤ 0,05.
Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruh perawat Instalasi Penyakit
Menular memiliki pengembangan dan pelatihan yang baik sejumlah 54 orang
(90%). Hampir seluruh perawat di Instalasi Penyakit Menular memiliki
Kepemimpinann demokrasi sebanyak 48 orang (80%). Hampir semua perawat di
Instalasi Penyakit Menular memiliki sikap yang positif sebanyak 57 orang (95%).
Hampir seluruh perawat Instalasi Penyakit Menular memiliki kompetensi baik
sebanyak 52 orang (86,7%). Sebagian besar perawat di Instalasi Penyakit Menular
memiliki motivasi yang cukup sebanyak 36 orang (60%). Hampir semua perawat
Instalasi Penyakit Menular memiliki desain pekerjaan yang baik yaitu 51 orang
(85%). Hampir semua perawat memiliki kinerja dalam kategpri tinggi sebanyak 52
(86,7%). Hasil analisis hasil uji regresi menunjukkan terdapat pengaruh antara
pelatihan dan pengembangan (0,028), Kepemimpinann (0,004), sikap (0,026),
kompetensi (0,031), motivasi (0,029), desain pekerjaan (0,009) terhadap kinerja
perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan nilai regresi
wald, Kepemimpinann bernilai paling besar sehingga diartikan Kepemimpinann
memiliki pengaruh paling besar pada kinerja perawat dalam pendokumentasian
asuhan di Instalasi Penyakit Menular.
Karakteristik organisasi, individu, dan pekerjaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
di Instalasi Penyakit Menular. Karakteristik organisasi berupa pengembangan dan
pelatihan serta Kepemimpinann yang baik akan berdampak pada kinerja perawat
menjadi tinggi. Teori Kopelman (1986) menjelaskan bahwa karakteristik organisasi
berupa pengembangan dan pelatihan serta Kepemimpinann memiliki pengaruh
pada karakteristika perawat melalui motivasi dan peningkatan kompetensi.
Dukungan dalam pengembangan dan pelatihan dilakukan dengan cara mendorong
keterlibatan organisasi rumah sakit dalam membuat kebijakan serta pelatihanpelatihan
keterampilan
yang
berkelanjutan
kepada
perawat.
Penelitian
ini
sebagian
besar
perawat memiliki kinerja yang baik menyatakan memiliki gaya
Kepemimpinann demokratis. Perawat menggunakan cara untuk mempengaruhi
orang lain dengan menghargai sifat dan kemampuan, mendorong staf untuk
berkembang, dan melibatkan staf dalam pengambilan keputusan. Karakteristik
individu berupa sikap, kompetensi, dan motivasi mempengaruhi kinerja perawat.
Sikap positif perawat dapat ditingkatkan dengan selalu berpikir dan berpandangan
positif jika diberikan tanggung jawab, proaktif untuk menyelesaikan tanggung
jawab yang diberikan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya, serta kesadaran diri
untuk memiliki dan mencapai target dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kompetensi perawat yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor perawat perlu
di tingkatkan melalui sosialisasi dan simulasi untuk meningkatkan pemahaman
terhadap visi, komitmen untuk mencapai visi dan komitmen terhadap kebenaran
dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan. Motivasi dapat
meningkatkan visi pribadi perawat dimana ketika perawat memiliki tujuan pribadi yang jelas maka ada komitmen dari dalam untuk mencapai visi tersebut. Teori
Kopelman (1986) menjelaskan bahwa karakteristik pekerjaan menjadi efek desain
ulang pekerjaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan (Nursalam, 2020a).
Desain pekerjaan perlu disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, pelatihan
dan profesi yang dimiliki sesorang sehingga akan berdampak pada kinerja kerja
yang dihasilkan.
Pimpinan rumah sakit dan manajer keperawatan perlu memperhatikan
karakteristik organisasi berupa pengembangan pelatihan dan Kepemimpinann,
serta karakreristik pekerjaan berupa desain pekerjaan. Selain itu, perawat juga perlu
meningkatkan karakteristik individu berupa sikap, kompetensi, dan motivasi untuk
menjaga kinerja pendokumentasian asuhan keperawatan tetap baik. Penelitian
selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengembangan dan penelitian
tentang faktor lain yang berpangaruh pada kinerja perawat, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit lebih optimal. | en_US |
dc.description.abstract | Perawat memiliki peran penting untuk menentukan kualitas
pelayanan kesehatan, namun sebagian perawat masih ditemukan memiliki kinerja
kurang optimal dalam dokumentasi asuhan keperawatan akibat faktor internal dan
eksternal. Oleh karena itu, diperlukan analisis pengembangan pelatihan,
kepemimpinan, sikap, kompetensi, motivasi, desain kerja dengan kinerja perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis teori Kopelman. Metode :
Penelitian ini menggunakan desain cross-section dengan sampel responden 1406
perawat RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini dengan teknik purposive sampling yaitu
perawat instalasi penyakit menular dengan kriteria berupa perawat pelaksana dan
tidak sedang cuti. Pengumpulan data menggunakan kuesioner meliputi variabel
independent berupa pengembangan pelatihan, Kepemimpinann, sikap, kompetensi,
motivasi, desain kerja, dan variabel dependen berupa kinerja perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan. Data dianalisis menggunakan regresi
logistik dengan nilai p ≤ 0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh
antara pelatihan dan pengembangan (0,028), Kepemimpinann (0,004), sikap
(0,026), kompetensi (0,031), motivasi (0,029), desain pekerjaan (0,009) terhadap
kinerja perawat. Kesimpulan : Pengembangan pelatihan, sikap, kompetensi,
motivasi, serta desian kerja yang baik berdampak pada kinerja perawat tinggi pada
pendokumentasian asuhan keperawatan. Kinerja pendokumentasian asuhan
keperawatan akan optimal baik dengan kepemimpinan demokratis | en_US |