ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN PNEUMONIA DI RSI SAKINAH MOJOKERTO
Date
2024-07-30Author
Agung Susanto, Krisna Dwi
Dwi W, Binarti
Hariyono, Rudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Pneumonia adalah infeksi pernafasan pada paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Penularannya melalui percikan air liur dari
batuk dan bersin, bersentuhan langsung dengan penderita, dan juga disebabkan oleh
berbagai faktor lingkungan. Tujuan: penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu agar
penulis mengetahui dan memahami berbagai gambaran asuhan keperawatan
bersihan jalan nafas tidak efektif pada kasus pneumonia menggunakan metode yang
digunakan adalah pemaparan dalam bentuk kasus. Manfaat: peneliti berharap
karya tulis ilmiah ini dapat memberikan pengetahuan tentang asuhan keperawatan
pada kasus pneumonia Metode: Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi (WOD). Selanjutnya data yang telah dikumpulkan akan
ditulis dalam bentuk catatan lapangan. Menggunakan kriteria 2 pasien pneumonia
dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Hasil: Pada saat pengkajian,
pasien 1 dan pasien 2 memiliki keluhan batuk berdahak dan sesak nafas,
dikarenakan adanya penumpukan sputum berlebih. Intervensi keperawatan pada
pasien 1 dan pasien 2 dilakukan selama 3x24 jam dengan tujuan yaitu masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif dapat teratasi. Implementasi dilakukan sesuai
prosedur dalam intervensi keperawatan, kedua pasien diharapkan melaksanakan
semua implementasi yang di berikan secara kooperatif. Evaluasi yang didapatkan
setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan pada pasien 1 dan pasien 2
mengatakan sesak nafas dan batuk berkurang dengan memenuhi kriteria hasil yang
ingin di capai. Kesimpulan: respon kedua pasien yang mengalami masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan dapat
teratasi. Saran: Untuk mencapai hasil yang optimal perlu diperlukan kolaborasi
dengan tim sesuai keadaan pasien dan edukasi pasien guna untuk mengetahui apa
saja yang dilakukan jika kasus pneumonia kambuh lagi.